Kamis, 05 Maret 2015

Taman Nasional Bali Barat, Gilimanuk Bali

Kindahan tertambat di ujung barat Pulau Bali, rimbunya hutan lebat, jernihnya air laut, indahnya hamparan pantai, hingga pegungungan menghijau adalah panorama megah yang patut Anda sambangi. Disinilah rumah terakhir bagi burung elok jalak bali, satu-satunya spesies edemik di Pulau Bali.Taman Nasional Bali Barat (TNBB) berada di ujung barat Pulau Bali, sekitar 2 km dari Pelabuhan Gilimanuk. Lokasinya berada di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.


Untuk sampai ke kawasan ini dapat dicapai dengan kendaraan darat dari Denpasar selama 3 jam. Di sini Anda dapat menikmati beragam jenis flora dan fauna liar, termasuk yang berstatus langka, dilindungi maupun yang keberadaannya masih melimpah. Habitat di taman nasional ini letak geomorfologinya dan keindahan alamnya masih dalam keadaan utuh terjaga. Oleh karena itulah, TNBB merupakan habitat bagi sejumlah hewan dan tumbuhan yang dilindungi. Taman Nasional Bali Barat (TNBB) adalah kawasan pelestarian alam yang dikelola dengan sistem zonasi. Ekosistem di dalam kawasan TNBB dapat dibilang lengkap dan unik karena merupakan perpaduan dua ekosistem, yaitu darat dan laut. Ekosistem darat meliputi ekosistem hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim, hutan hujan dataran rendah, evergreen, savana, dan ekosistem river rain forest.


Sedangkan tipe ekosistem laut meliputi ekosistem coral reef, padang lamun, pantai berpasir, perairan laut dangkal dan perairan laut dalam. Taman Nasional Bali Barat merupakan salah satu kawasan pelestarian alam dengan ekosistem asli dan merupakan habitat terakhir bagi burung jalak bali. Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati laut seperti terumbu karang dan biota laut, memiliki vegetasi mangrove, hutan rawa payau, savana, serta hutan musim.


Hal yang istimewa dari TNBB adalah menjadi rumah terakhir bagi jalak bali (Leucopsar rothchildi). Hewan cantik ini berkumpul di Semenanjung Prapat Agung, tepatnya Teluk Brumbun dan Teluk Kelor. Burung ini merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali serta dilindungi keberadaannya oleh undang-undang. Penampilan burung ini sangat indah dan salah satu burung yang paling diminati pecinta burung hias. Penyebaran jalak bali hanya meliputi Desa Bubunan sampai ke Gilimanuk, yaitu sekira 320 km². Dilihat dari sejarah berdirinya TNBB, burung jalak bali dapat dikatakan sebagai salah satu alasan utama dibentuknya taman nasional ini. Bermula pada 24 Maret 1911 saat seorang ahli biologi bernama Dr. Baron Stressman mendarat di sekitar wilayah Singaraja karena kapal Ekspedisi Maluku II yang ditumpanginya mengalami kerusakan. Selama 3 bulan tinggal di wilayah tersebut, Stressman menemukan jalak bali di Desa Bubunan, sekira 50 km dari Singaraja dan mengkategorikannya sebagai spesies burung endemik yang langka dan berbeda dengan jenis lain dari seluruh spesimen. Fauna yang menghuni taman nasional ini ada 17 jenis mamalia dan 160 jenis burung (aves), ada pula berbagai jenis reptil dan ikan. Jenis-jenis fauna yang dilindungi di TNBB antara lain adalah jalak bali (Leucopsar rothschildi), trenggiling, kesih (Manis javanicus), jelarang, kapan-kapan (Ratufa bicolor), landak (Hystric branchyura), menjangan (Cervus timorensis), banteng (Bos javanicus), pelanduk, kancil (Trangulus javanicus), biawak (Varanus salvator), penyu rider (Lepidochelys olivceae), dan lain sebagainya.


Flora yang telah diidentifikasi di TNBB ada sekira 176 jenis meliputi pohon, semak, tumbuhan memanjat, menjalar, jenis herba, anggrek, paku-pakuan dan rerumputan. Jenis-jenis flora yang dilindungi di TNBB adalah: bayur (Pterospermum diversifolium), buni (Antidesma buniu), bungur (Langerstroemia speciosa), burahol (Steleochocarpus burahol), cendana (Santalum album), kemiri (Aleuritas moluccana), kepah (Sterculia foetida), kesambi (Schleichera oleosa), kruing bunga (Diptercocaus hasseltii), mundu (Garcinia dulcis, pulai (Alstonia scolaris), sawo kecik (Manilkara kauki), Sono keling (Dalbergia latifolia), dan trengguli (Cassia fistula). Taman Nasional Bali Barat memiliki luas 19.002,89 ha. meliputi kawasan terestrial seluas 15.587,89 ha. dan kawasan perairan selaus 3.415 ha. Keberadaan Taman Nasional Bali Barat telah dikukuhkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.493/Kpts-II/1995 tanggal 15 September 1995. Taman Nasional Bali Barat memiliki berbagai macam akomodasi dan fasilitas pendukung kegiatan wisata dan penelitian. Akomodasi yang dimaksud seperti pemandu wisata (guide), pondok jaga, pondok wisata (untuk istirahat wisatawan), menara pandang, jalan setapak untuk memudahkan penjelajahan, penyewaan peralatan selam, speed boat, dan lain sebagainya. Harga tiket untuk memasuki kawasan Taman Nasional Bali Barat adalah Rp 2.500,00 per orang (wisatawan domestik) dan Rp 20.000,00 (wisatawan asing). Di Taman Nasional Bali Barat terdapat 3 (Tiga) perusahaan yang sudah mendapatkan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam (IPPA) yaitu: PT. Shorea Barito Wisata, PT. Trimbawan Swastama Sejati (Penyediaan Resort dengan wisata alam sebagai atraksi wisata), dan PT. Disthi Kumala Bahari (Pengusahaan pariwisata alam dengan pengakaran mujtiara sebagai atraksi wisata).


TIPS
Apabila Anda datang dari arah Gilimanuk, Anda dapat mendatangi Kantor Balai Taman Nasional Bali Barat yang berlokasi di Desa Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana untuk mendapatkan izin memasuki kawasan ini. Bawalah bekal makanan dan minuman yang cukup saat mengunjungi kawasan TNBB, lotion anti nyamuk, sunblock, obat-obatan, dan keperluan pribadi lainnya. Bawalah juga pakaian ganti mengingat selain sebagai kawasan ekowisata, TNBB juga menawarkan wisata bahari seperti menyelami taman bawah laut sekitar Pulau Menjangan. Penyewaan alat selam dapat Anda dapatkan dengan mudah dengan menyewa di pulau-pulau terdekat di Pulau Menjangan. Untuk mengunjungi Pulau Menjangan, salah satu kawasan TNBB yang tersohor karena alam bawah lautnya yang indah, sebaiknya Anda menuju Teluk Labuhan Lalang. Dari Labuhan Lalang, perjalanan dengan perahu menuju Pulau Menjangan dan pulau-pulau lain hanya sekira 30 menit. Anda juga dapat menyewa perahu yang dikelola oleh jasa layanan TNBB. Apabila ingin menyewa dive operator dan alat menyelam biasanya terdapat paket khusus yang mencakup makan siang, sewa perahu, peralatan menyelam, serta ongkos transportasi. Bagaimanapun cantiknya burung jalak bali, Anda tidak diperkenankan mengganggu apalagi menangkapnya untuk koleksi. Kita semua berkewajiban melindungi keberadaanya setelah harimau bali (Panthera tigris balica) punah tahun 1937 maka itu jangan terulang pada jalak bali.


AKOMODASI
Untuk kebutuhan penginapan, di sekitar Labuhan Lalang maupun di Pelabuhan Gilimanuk banyak terdapat penginapan baik hotel melati, resort, maupun hotel berbintang. Berikut adalah beberapa hotel di kawasan sekitar TNBB. Temukan beragam hotel di sekitar Kabupaten Buleleng yang dapat Anda pilih.

TRANSPORTASI
Dari pusat kota di Denpasar perlu perjalanan darat sekitar 3 jam. Dari Gilimanuk ke taman nasional ini sekira 2 km dan dapat dicapai dengan angkutan umum  ataupun ojek. Dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur Anda dapat menyebrang dengan kapal feri selama 30 menit.


KULINER
Kuliner khas Buleleng yang dapat Anda temukan adalah belayag, kue laklak, kelepon, siobak, sudang lepet, dan lainnya. Tidak mudah menemukan beragam jenis makanan tersebut di satu tempat kecuali Anda berada di pusat kota dan menelusurinya. Anda dapat mengunjungi Warung Makan Bu Wardi di Jalan Singaraja, Seririt, Pemaron, Singaraja, Buleleng, untuk mencicipi kelezatan makanan khas Buleleng. Makanan khas yang perlu dicicipi adalah tipat cantok yaitu ketupat berikut sayurannya yang  berbumbu kacang, mirip lotek atau gado-gado.  Porsinya tidaklah terlalu banyak yaitu berupa potongan kecil ketupat berbaur dengan irisan tahu, tauge dan kacang panjang diselimuti bumbu kacang. Bumbu ini diuleg tak terlalu halus sehingga akan terasa gurih, pedas, dan manis berbaur bersama rasa bawang putih yang kuat dan taburan bawang merah goreng yang melengkapi kesedapannya. Kuliner khas Jembrana lain adalahayam betutu gilimanuk yang lezat di Pusat Ayam Betutu khas Jembrana. Lokasi tempatnya memanfaatkan bekas Terminal Gilimanuk. Ayam betutu gilimanuk memiliki rasa bumbunya yang cukup pedas meresapi kenyalnya daging ayam dan ini merupakan ciri khas aroma rasa betutu gilimanuk. Anda juga perlu mencoba rujak gula cuka buleleng yang lezat. Rujak ini menggunakan gula merah khas buleleng yang harum ditambah irisan tipis pisang batu. Buahnya diserut tipis melebar panjang, ada pepaya mengkal, bengkuang, mangga muda, nanas, dan timun. Bumbu rujaknya diaduk rata sehingga sedikit berair. Anda akan rasakan manis asam gula merah yang beradu dengan cabai yang pedas menggigit. Nah, untuk minumannya Anda dapat mencicipi sirop gulanya yang legit beraroma wangi. Beberapa kudapan lain yang nikmat untuk dicicipi adalah pisang rai yang terbuat dari adonan tepung beras, santan, dan pisang, mirip kue pisang.  Ada juga kue lak-lak berupa serabi mini berwarna hijau, lupis mini berbentuk segitiga, lulut atau putu mayang, serta gendar ketan hitam yang diiris tipis. 

BERBELANJA
Saat Anda berada di Jembrana maka datanglah ke pusat oleh-oleh khas Jembrana di Jalan Sudirman yang merupakan jalan poros Jawa-Bali. Pusat oleh-oleh ini berlokasi di lantai bawah dalam gedung Jembrana Tower, buka setiap hari mulai pukul 07.00 sampai 21.00. Di sini tersedia berbagai jenis produk khas Jembrana seperti makanan ringan berupa kue bendu, kue range, keripik nangka, keripik singkong, kacang srondeng, dan makanan ringan lainnya. Anda juga dapat membeli produk industri dan kerajinan seperti kain songket khas Jembrana, maupun handicraft lainnya. Anda patut membawa oleh-oleh kopi robusta buleleng karena memiliki cita rasa tersendiri dan berbeda dengan rasa kopi lainnya. Kopi ini telah mampu menembus pasar dunia. Temukan produksi kopinya robusta ini di lahan seluas 15 ribu hektar yang tersebar di Kecamatan Sukasada dan Busungbiu. 


BERKELILING
Selain ekowisata, TNBB yang kawasannya juga meliputi perairan laut dan pulau-pulau disekitarnya juga dapat menjadi tujuan wisata selanjutnya. Di Pulau Menjangan misalnya, pulau ini terkenal sebagai tempat menyelam kelas internasional andalan diBali. Taman bawah lautnya sungguh kaya warna dengan beraneka terumbu karang dan biota laut yang hidup di dalamnya. Bertandanglah ke Pulau Menjangan sekira 30 menit dari Labuhan Lalang. Di sini ada pula sejumlah pura dengan aktivitasnya yang menarik untuk diabadikan dalam kamera atau Anda sekalian saja melebur untuk bersosialisasi bersama masyarakatnya. Tidak jauh dari Pelabuhan Gilimanuk Anda dapat menyewa peralatan menyelam di sana. Anda juga dapat menyewa perahu untuk berkeliling menyusuri hutan bakau di Taman Nasional Bali Barat. Siapkan kamera Anda karena mungkin akan ditemui bangau tongtong (Leptoptilos javanicus).


KEGIATAN
Taman Nasional Bali Barat merupakan kawasan pelestarian alam dengan ekosistem asli dan dikelola dengan sistem zonasi. Selain sebagai kawasan konservasi alam, keberadaan TNBB juga bermanfaat sebagai kawasan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, area budidaya, potensi pariwisata (ekowisata), dan rekreasi. Apabila Anda ingin mengamati jalak bali maka perlu datang ke Semenanjung Prapat Agung, tepatnya Teluk Brumbun dan Teluk Kelor. Anda dapat menikmati burung indah ini dan mengabadikannya dalam kamera. Jalak Bali memiliki ciri khusus bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Pada bagian pipinya tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah. Kakinya berwarna keabu-abuan. Di Taman Nasional Bali Barat Anda dapat bertanya kepada petugas untuk diarahkan ke berbagai zonasi yang akan memudahkan pilihan aktivitas Anda. Sistem zonasi di taman nasional ini meliputi: Zona Inti seluas ± 8.023,22 Ha, Zona Rimba ± 6.174,756 Ha, Zona perlindungan Bahari ± 221,741 Ha, Zona Pemanfaatan ± 4.294,43 Ha, Zona Budaya, Religi dan Sejarah seluas ± 50,570 Ha, Zona Khusus ± 3,967 Ha dan Zona Tradisional seluas ± 310,943 Ha. Padang rumput di Krepyak dan Sumberejo adalah kawasan dimana Anda dapat mengamati satwa liar seperti rusa (Cervus timorensis), kijang (Muntiacus muntjak), kancil (Tragulus javanicus), dan banteng (Bos javanicus). Untuk kegiatan wisata baharinya, Anda dapat mengarahkan tujuan ke Pulau Menjangan, Pulau Gadung, Pulau Burung, Pulau Kalong, Pos Satu, Pos Dua, dan Tanjung Gelap. Anda dapat melakukan snorkling, menyelam, atau sekadar berenang di pulau-pulau tersebut. Selain wisata alam, kawasan TNBB juga menawarkan wisata sejarah dan religi. Di Teluk Terima, terdapat Makam Jayaprana, yang sering dikunjungi dan menjadi tempat untuk upacara keagamaan umat Hindu. Di Cekik, terdapat sebuah Monumen Operasi Lintas Laut Banyuwangi-Baliyang dibangun untuk  mengenang sejarah perjuangan Angkatan Laut Republik Indonesia yang menyeberang dari Banyuwangi (Jawa) ke Bali guna mempertahankan kemerdekaan RI di tahun 1946.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar