Selasa, 28 April 2015

Pulau Sempu, Jawa Timur


Lupakan kenyamanan dunia modern saat memasuki kawasan hutan konservasi yang menyembunyikan sebuah laguna nan memukau di Jawa Timur. Kawasan terpencil yang tenar di kalangan wisatawan tersebut bernama Pulau Sempu. Lokasinya berada di pantai selatan Kabupaten Malang dan secara administratif masuk Desa Tambak Rejo Desa, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Pulau Sempu berada tak jauh dari Pantai Sendang Biru. Dari Kota Malang, lokasinya  sekira 80 kilometer dan dari ibu kota Jawa TimurSurabaya jaraknya sekira 180 kilometer.  Pulau yang ditumbuhi pepohonan tropis seluas 877 hektar ini adalah cagar alam yang di kelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA) dan Departemen Kehutanan Indonesia. Secara resmi tempat ini diakui sebagai cagar budaya sejak 1928 pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Daya tarik utama pulau kecil nan cantik ini adalah Laguna Segara Anakan yang terletak sekira 2,5 km arah selatan pulau. Tersembunyi jauh di lingkar hutan tropis yang lebat, laguna seluas sekira 4 hektar tersebut merupakan tempat yang menawan. Pantai berpasir putih bertemu dengan birunya air yang tenang dan terpisah dari lautan lepas sebab dikelilingi batuan karang. Air di Laguna Segara Anakan ini tenang dan karenanya merupakan tempat yang sempurna untuk berenang. Dengan lokasinya yang terpencil dan jalur yang agak sulit diakses, Segara Anakan menyuguhkan suasana intim dan privat. Perjalanan menuju Sempu adalah petualangan yang menantang siapa saja yang ingin menjamah  Laguna Segara Anakan. Petualangan dimulai dengan menyeberangi selat dari Pantai Sendang Biru menuju ke Teluk Semut (Ant Bay) di Pulau Sempu. 


Dari sini, perjalanan dilanjutkan melalui jalur trekking selama sekira dua jam melalui hutan lebat dan melintasi jalan curam dan terjal sebelum tiba di lokasi laguna. Meski jalur yang dilalui agak sulit dan licin tetapi usaha menyaksikan keindahan yang ditawarkan laguna cantik yang tersembunyi ini memang layak diperjuangkan. Apabila Anda membutuhkan kapal dan jasa pemandu untuk menuju Pulau Sempu, Anda dapat mencarinya di daerah Pantai Sendang Biru. Sebagai cagar alam, Pulau Sempu memiliki berbagai jenis ekosistem mulai dari hutan pantai, hutan bakau, dan hutan tropis dataran rendah yang mendominasi seluruh pulau. Vegetasi yang ditemukan di Pulau Sempu diantaranya adalah bendo (Artocarpus elasticus), triwulan (Terminalia), wadang (Pterocarpus javanicus), ketapang (Terminalia catappa), waru laut (Hibiscus tiliaceus), pandan (Pandanus tectorius), Mangrove (Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata), dan banyak lagi. Menariknya, nama Sempu dikatakan diambil dari nama salah satu jenis pohon yang ditemukan di pulau itu, namun pohon tersebut hampir sulit ditemukan saat ini. Cagar Alam Sempu adalah juga rumah bagi satwa liar, antara lain: monyet jawa (Tracypithecus auratus), monyet hitam (Presbitis cristata Pyrrha), Kera abu-abu/ Grey Macaques (Macaca fascicularis), babi hutan (Sus sp), kijang (Muntiacus muntjak), kancil/ rusa kecil (Tragulus javanicus), udang (Alcedo Athis), ikan belodok (Periopthalmus sp), kepiting (Ocypoda stimsoni), dan masih banyak lagi. Ada juga beberapa jenis reptil termasuk kadal raksasa dan ular serta beberapa jenis burung yang mencari tempat berlindung di pulau itu. Untuk informasi lebih lanjut tentang Cagar Alam Pulau Sempu, Anda dapat mengunjungi halaman Facebook dari Pulau Sempu, sebagai berikut: http://www.facebook.com/pages/Cagar-Alam-Pulau-Sempu/
Atau hubungi:
Setyadi, Kepala Kantor Pulau Sempu Konservasi
Telepon: +62 852 3346 8545


TRANSPORTASI
Berada sejauh 80 km dari Kota Malang atau sekira 180 km dariSurabaya, ibu kota Jawa Timur, cara terbaik untuk mencapai Pulau Sempu adalah dengan menyewa mobil atau mengatur paket perjalanan. Perjalanan dari Surabaya ke Kota Malang akan memakan waktu sekitar 2 sampai 3 jam tergantung kondisi lalu lintas.  Dari pusat Kota Malang, masih dibutuhkan sekira 2 hingga 3 jam lagi sebelum Anda tiba di Pantai Sendang Biru, yaitu itik keberangkatan terdekat menuju Pulau Sempu. Dari Pantai Sendang Biru, Anda perlu menyewa perahu yang akan membawa ke Pulau Sempu. Lebih baik lagi apabila Anda menghubungi Pos Cagar Alam Pulau Sempu di Sendang Biru untuk mendapatkan panduan ke Pulau Sempu. Tarif sewa perahu sekira Rp100.000,- dengan daya tampung hingga 10 orang. Pastikan Anda menentukan jadwal penjemputan atau mintalah nomor ponsel tukang perahu untuk menjemput pulang. Ada dua alternatif jalur yang dapat Anda ambil dari Malang ke Sendang Biru. Pertama adalah mengambil jalur antar kota Malang-Bululawang-Turen-Sumbermanjing Wetan-Sendang Biru-Pulau Sempu. Kedua adalah Malang-Kepanjen-Gondanglegi-Turen-Sumbermanjing Wetan-Sendang Biru-Pulau Sempu. Kondisi jalan dari Malang ke Turen dalam kondisi relatif baik dengan banyak tanda-tanda penunjuk arah yang mengarah ke Sendang Biru. Dari Turen ke Sendang Biru jalanan relatif lebih sempit dan sedikit turun naik, beberapa jalan tidak dalam kondisi sempurna, terutama jalan yang mendekati daerah pantai.


BERKELILING
Pulau Sempu memiliki tempat-tempat menarik lainnya yang menawarkan kemegahan alam yang memesona. Di antaranya adalah Pantai Waru-waru, Telaga Lele (sebuah danau air tawar yang dinamai sesuai dengan ikan yang banyak menghuni danau tersebut, yaitu ikan lele), Tiger Cave, Pantai Pasir Panjang, Pantai Pasir Kembar, Pantai Fresh Water (dinamai berdasarkan adanya sumber mata air segar di bebatuan dekat pantai), dan Telaga Sat.


AKOMODASI
Berkemah adalah satu-satunya pilihan yang tersedia apabila Anda ingin bermalam di Pulau Sempu. Pulau terpencil yang merupakan daerah cagar alam memang sengaja tidak menyediakan bentuk fasilitas wisata apapun. Apabila Anda memutuskan ingin kemping di kawasan cagar alam maka pastikan untuk terlebih dahulu mendaftar di pos cagar alam. Tentunya siapkan pula segala kebutuhan logistik yang diperlukan dan peralatan berkemah lainnya. Berhati-hatilah terhadap barang bawaan dan persediaan makanan karena kadang-kadang terdapat sejumlah monyet yang berkeliaran di sekitar tenda untuk mencari makanan. Jika Anda mencari hotel atau akomodasi lain dengan fasilitasnya yang lengkap, tempat terdekat untuk mendapatkannya adalah di Kota Malang.


TIPS
Perlu diingat bahwa Pulau Sempu adalah cagar alam dan bukan hanya sebuah tempat liburan, jadi Anda perlu membuat janji sebelum melakukan perjalanan ke Pulau Sempu. Sebelum melakukan aktivitas apapun di Pulau Sempu, Anda harus memiliki izin masuk khusus untuk kawasan konservasi (Surat Izin masuk Kawasan Konservasi / SIMAKSI). Izin masuk dapat diperoleh di pihak berikut.

Kantor BBKSDA Jawa Timur 
Jl. Bandara Bandara Juanda, Surabaya
Telepon: +62 31 8667239
Faks: +62 31 8671985
Website: www.baungcamp.com

Kepemilikan Modal KSDA Wilayah III
Jl. Jawa No. 36, Jember

Seksi Konservasi Wilayah VI
Jl. Mastrip No. 88, Probolinggo


Ketersediaan fasilitas terdekat dapat ditemui di Pantai Sendang Biru. Sebelum memulai petualangan memasuki wilayah cagar alam, pastikan Anda siap dengan logistik yang cukup, persediaan makan, dan air minum. Kenakan sepatu atau alas kaki yang sesuai karena beberapa trek terbilang licin dan berlumpur, terutama setelah hujan.

Senin, 27 April 2015

Air Terjun Madakaripura, Jawa Timur


Memasuki Kabupaten Probolinggo, setelah terkesan keindahan panorama Gunung Bromo, berikutnya Anda dapat menikmati pemandangan spektakuler lainnya yang memukau namun terpencil. Itulah Air Terjun Madakaripura yang memesona. Sebuah air terjun yang cantik dan masih berada dalam kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru karenanya dapat menjadi destinasi tambahan bagi pendaki Gunung Bromo. Lokasi Air Terjun Madakaripura tidak terlalu jauh dari Gunung Bromo, tepatnya di dekat Desa Sapih, Kabupaten Lombang. Jaraknya sekira 3 jam berkendara dari ibu kota Jawa Timur, yaitu Surabaya.  Air Terjun Madakaripura diyakini sebagai tempat meditasi terakhir Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit. Air terjun yang menjulang tinggi ini dijuluki air terjun abadikarena tidak pernah berhenti mencurahkan tirai air halus serupa curahan hujan bagi orang-orang yang dapat melintas di bawahnya.  Lokasi air terjun spektakuler ini tersembunyi di ujung lembah yang dalam di kaki bukit Pegunungan Tengger. Untuk sampai ke air terjun ini, Anda perlu berjalan sekira 20 menit menyeberangi sungai dan jalan berbatu sebelum sampai di pintu masuk. Akan tetapi, suguhan pemandangan yang hijau indah di sepanjang jalan adalah hiburan tersendiri yang dapat mengobati rasa lelah. Patung besar Patih Majapahit, Gajah Mada dalam posisi duduk meditasi akan menyapa setiap pengunjung sebelum mereka melanjutkan perjalanan lebih jauh ke pusat air terjun. Kemegahan alam pegunungan adalah latar yang sempurna bagi air terjun yang menyimpan nilai historis Kerajaan Majapahit ini. 


Suara gemuruh air yang kian dekat kian keras berpadu dengan keindahan tirai air terjun di kejauhan adalah suguhan alam yang tidak hanya akan memuaskan mata tetapi juga menyegarkan tubuh dan jiwa.  Meskipun belum sampai tepat di air terjun, berhati-hatilah karena besar kemungkinan Anda akan basah oleh tirai air yang menghujani dari tebing-tebing yang Anda lalui. Untuk melindungi diri agar tidak basah, sebaiknya bawalah jas hujan atau payung. Terdapat jasa penyewaan payung dan penjualan kantong plastik untuk melindungi barang-barang berharga Anda, seperti kamera dan lainnya, di sepanjang jalan menuju air terjun. Jalur yang Anda lalui akan berakhir di sebuah lembah berbentuk seperti tabung dimana air terjun berketinggian 200 meter tampak gagah menjulang. Air Terjun Madakaripura bahkan dijuluki sebagai air terjun tertinggi di Jawa dan air terjun tertinggi kedua di Indonesia setelah Air Terjun Sigura-gura di dekat Danau Toba,Sumatera Utara. Ketinggian air terjun ini saja dengan sendirinya adalah sebuah kemegahan alam yang memesona dan mengagumkan dan harus disaksikan sendiri untuk merasakan sensasi megahnya secara utuh.  Terdapat sebuah gua di sekitar air terjun yang dipercaya sebagai lokasi terakhir Patih Gajah Mada bermeditasi. Menurut sumber terlulis kuno Jawa di abad 14, Negarakretagama, Madakaripura adalah sebidang tanah yang diberikan kepada Patih Gajah Mada oleh Raja Majapahit, Hayam Wuruk. 


Gajah Mada sendiri adalah patih yang paling terkenal dalam sejarah kerajaan besar di Nusantara, yaitu Majapahit (1293-1500 SM). Gajah Mada disebut-sebut sebagai tokoh utama yang berhasil mempersatukan seluruh Nusantara (Nuswantara) di bawah kerajaan Majapahit. Cakupan wilayah kekuasaan Majapahit yang berjaya meliputi wilayah Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand Selatan, Filipina dan Timor Timur; diperkuat dengan sumpah sang patih yang terkenal, yaitu Sumpah PalapaKonon, sumber kekuatan sang patih yang luar biasa berasal dari dalam gua di dekat Air Terjun Madakaripura. Di sana Gajah Mada sering datang untuk bermeditasi. Patih Gajah Mada bahkan memilih gua tersebut sebagai tempat meditasi terakhirnya sebelum ia diyakini oleh orang Jawa kuno mencapai moksa—menghilang secara spiritual dan fisik dari muka bumi. Berdasarkan kepercayaan ini, masih banyak orang yang datang ke air terjun ini untuk bermeditasi atau melakukan ritual, terutama pada malam 1 Suro, Tahun Baru Jawa. Sebagai tempat yang signifikan secara historis, skaral, dan kondisi alam yang memukau, Madakaripura adalah salah satu destinasi yang layak dikunjungi saat Anda datang ke Jawa Timur.


KEGIATAN
Dikelilingi oleh tembok luar biasa tinggi, debit Air Terjun Madakaripura yang jatuh ke sebuah ruang alami serupa tabung tersebut terkesan mistis namun memukau siapa saja yang melihatnya. Di dalam "ruang" berketinggian 200 meter, pesona sinar matahari yang menyorot lumut hijau basah di dinding berbatu disertai suara gemuruh air adalah sebuah keindahan tontonan yang tidak mungkin ditemukan di tempat lain.  Menyaksikan batu-batu besar, air terjun yang tak henti-hentinya jatuh, dan lumut hijau yang berkilau disepuh matahari, Anda perlu juga menatap ke langit sambil membenamkan diri dalam keindahan alam yang memukau. Air kolam berwarna kehijauan di kaki air terjun siap menyambut Anda untuk bermain-main di sana. Anda harus datang langsung dan merasakan sendiri pesona mistis berbalut sejarah di sebuah tempat yang dibentuk alam dengan indahnya.   Tentunya, mengabadikan keindahan alam yang spesial ini tak boleh dilewatkan. Memandangi foto hasil rekaman kamera akan dapat sedikit menghadirkan kembali sensasi kesan dan menggugah kenangan Anda saat merasakan keajaiban sebuah tempat, meski pengalaman tersebut sudah lewat bertahun-tahun lamanya.


TRANSPORTASI
Cara terbaik untuk sampai ke Air Terjun Madakaripura adalah menyewa mobil dari Surabaya atauMalang, atau memasukkannya dalam paket wisata bersama dengan Gunung Bromo. Dari Surabaya, ibu kota Jawa Timur, perjalanan membutuhkan waktu sekira 3 jam dengan mengambil rute antarkota ke Sidoarjo-Porong-Pasuruan-Probolinggo.  Setelah mencapai Tongas, di sebuah pertigaan akan ada tanda arah menuju Gunung Bromo dan Air Terjun Madakaripura (ke arah kanan). Pertigaan tersebut ditandai sebuah tugu kecil tepat di tengah-tengah. Dari pertigaan, setelah menempuh perjalanan sekira 20-30 menit, Anda akan melihat tanda arah lain untuk menuju ke Air Terjun Madakaripura (ke kanan). Dari sana, jalan yang dilalui akan sedikit sempit tapi pemandangan alamnya akan dapat memanjakan mata. Ikuti jalan tersebut sampai Anda mencapai pintu masuk Air Terjun Madakaripura.


TIPS
Bawalah pakaian ganti dan atau jas hujan saat mengunjungi air terjun cantik dan tinggi yang dikepung dinding batu yang tak kalah tinggi ini. Anda dapat juga menyewa payung untuk melindungi diri dari tirai air yang jatuh dari tebing pada jalur lintas menuju pusat air terjun.  Pastikan pula, Anda memakai alas kaki yang nyaman, sebab jalur yang Anda lalui adalah jalur berjalan kaki di medan yang licin. Sudah terdapat banyak warung di sekitar air terjun tempat membeli makan dan minuman. Jadi, bawalah bekal secukupnya.



AKOMODASI
Mengingat Air Terjun Madakaripura berada di kawasan wisata Taman Nasional Bromo-Tengger-Semerumaka terdapat banyak pilihan akomodasi sekitar Gunung Bromoyang dapat juga menjadi titik awal menuju air terjun yang memukau tersebut. Pilihan tempat menginap lainnya, dapat ditemukan di Probolinggo.

Sabtu, 25 April 2015

Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur


Inilah salah satu taman nasional terbaik di Pulau Jawa dengan luas 58.000 hektar dan memiliki 5 vegetasi yaitu: hutan pantai, hutan mangrove, hutan rawa, hutan rheophyte, dan hutan hujan dataran rendah. Anda dapat melakukan wisata petualangan hutan dan pantai di sini. Saat Anda datang ke sini dan melihat hewan-hewannya maka biarkanlah keberadaan dan kemunculan mereka sebagai bagian dari tampilan atraksi bagi Anda. Tidak ada yang lebih patut diambil dari taman nasional ini kecuali oleh-oleh cerita atau potret keindahannya melalui kamera Anda. Taman Nasional Meru Betiri terletak di pesisir selatan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.  Nama Meru Betiri sendiri diambil dari nama gunung yang ada di dalam kawasan Taman Nasional ini yaitu Gunung Meru (500 meter dpl) dan Gunung Betiri (1200 meter dpl). Meru Beriti merupakan  rumah bagi habitat terakhir harimau loreng jawa (Panthera tigris sondaica).  Hewan tersebut tidak pernah dapat ditemukan lagi dan diperkirakan telah punah menyusul 3 jenis harimau lain yang telah punah terlebih dahulu yaitu harimau kaspia dari Iran, harimau bali dan harimau jawa dari Indonesia.  Di dunia ada 8 jenis harimau dan Indonesia adalah yang salah satunya yang  memiliki jenis beragam. Flora jenis langka dan dilindungi di sini adalah Balanhopora fungosa yaitu tumbuhan jenis parasit yang hanya terdapat di sekitar Teluk Hijau dan Bandealit. Taman Nasional Meru Betiri adalah lokasi sempurna bagi Anda yang hobi berpetualang di alam bebas. 


Di Taman Nasional Meru Betiri ada 29 jenis mamalia dan 180 jenis burung, semuanya termasuk satwa yang dilindungi. Satwa-satwa tersebut di antaranya adalah penyu lekang/ridel (Lepidochelys olivacea), banteng (Bos javanicus javanicus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), harimau Jawa (Panthera tigris sondaicus), macan tutul (Panthera pardus melas), ajag (Cuon alpinus javanicus), bajing terbang ekor merah (Iomys horsfieldii), merak (Pavo muticus), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), kucing hutan (Prionailurus bengalensis javanensis), rusa (Cervus timorensis russa), (Cervus unicolor), Accipiter trivirgatus, Falco moluccensis, Hieraaetus kienerii, Otus lempiji, Glaucidium castanopterum, elang Spizaetus alboniger. Sementara tumbuhan yang menghuninya sekitar 293 jenis diantaranya adalah: bunga raflesia (Rafflesia zollingeriana), beberapa jenis tumbuhan lainnya seperti bakau (Rhizophora sp.), bungur (Lagerstroemia speciosa), pulai (Alstonia scholaris), bendo (Artocarpus elasticus),  api-api (Avicennia sp.), waru (Hibiscus tiliaceus), nyamplung (Calophyllum inophyllum), rengas (Gluta renghas), dan beragam tumbuhan obat-obatan.


KEGIATAN
Ada beragam kegiatan yang dapat Anda lakukan di Taman Nasional Meru Betiri. Kegiatan Jungle Tracking adalah hal yang cukup menantang baik berupa trackingatau hiking. Wisata petualangan ini dapat Anda lakukan dengan rute: Trans Bandealit-Teluk Meru (menginap)-Teluk Permisan (menginap)-Sukamade dengan waktu tempuh 2  hingga 3 hari. Di Sukamade, Anda dapat melihat habitat penyu bertelur dan naik ke pantai, serta saat tukik yang menetas dilepasliarkan kembali ke laut. Jenis penyu yang dapat Anda lihat adalah penyu belimbing, penyu sisik, dan penyu lekang (ridel). Monyet dan lutung hitam juga banyak ditemukan di pinggir hutan yang berbatasan dengan perkebunan karet. Sebelum Anda berkunjung ke Sukamade Anda akan melihat pemandangan perkebunan karet dan kakao yang sangat jarang ditemukan di dunia. Di Rajegwesi ada desa konservasi dan wisata bahari. Anda dapat menghabiskan waktu dengan untuk berwisata budaya karena ada nelayan tradisional di sini. Anda dapat juga berenang di pantainya yang alami. Di sini ada juga  Teluk Hijau dan Teluk Damai yang terletak tidak jauh dari pantai Rajegwesi. Di Bandealit, Anda dapat berkano dan berenang. Ada pula tempat  penangkaran rusa (Cervus timorensis) atau melihat habitat Rafflesia zollingeriana di blok Krecek. Anda juga dapat melihat-lihat Goa Jepang di Bandealit.


KULINER
Anda perlu membawa bekal makanan sendiri atau membelinya sebelum memasuki kawasan taman nasional ini. Saat di Jember Anda dapat mencicipi makanannya yang khas dan lezat. Beberapa jenis makanan khas Jember adalah suwar-suwir, proll tape, jenang waluh, brownis tape, dodol tape, kacang kedelai jepang edamame, dan terasi ruger. Berikut ini beberapa tempat makan yang dapat Anda pilih di Jember. 


TIPS
Saat yang tepat untuk mengamati penyu di Patai Sukamade adalah saat musim kering. Sementara saat musim hujan jalanan ke taman nasional ini cukup bermedan berat dan melewati sungai yang kadang meluap saat hujan deras. Musim kunjungan terbaik adalah  bulan Mei hingga September setiap tahunnya.


AKOMODASI
Di Taman Nasional Meru Betiritidak diperkenankan untuk dibangun sarana wisata yang permanen. Anda yang ingin menginap di sini perlu melaporkan dahulu ke kantornya terlebih dahulu dengan menginap di Pos yang tersedia di beberapa titik. Fasilitas penginapan memadai ada di Sukamade.

Kamis, 23 April 2015

Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur

 

“Jangan tinggalkan apapun kecuali telapak kaki dan jangan mengambil apapun kecuali foto. Alam itu pasrah kepadamu”. Itu tulisan yang terpampang di salah satu pintu masuk ke Taman Nasional Alas Purwo. Sebuah pesan kuat bagi siapapun agar turut menjaga kelestarian hutan yang berusia sangat tua di ujung timur Pulau Jawa. Hutan lebat terhampar seluas 43.420 hektar yang keberadaannya terus dijaga dan dilindungi dari tangan-tangan keji perusak alam. Taman Nasional Alas Purwo merupakan hutan tropis alami dan termasuk yang tertua di Pulau Jawa. Taman nasional ini merupakan hutan hujan paling alami di Indonesia, bahkan mungkin di Asia. Di Taman Nasional Alas Purwo, Anda dapat melihat banteng jawa, burung merak, babi hutan, rusa, serigala hutan, ular pyton, dan hewan lainnya termasuk macan tutul dan  harimau jawa. Pepohonan menjulang tinggi berdiameter besar dengan umur ratusan tahun. Pohon tersebut berdiameter rata-rata 30 cm dan tinggi 10-15 meter. 


Tanaman yang berhasil diidentifikasikan di Alas Purwoada sekitar 580 jenis. Anda akan menikmati indahnya hutan sawo kecik (manilkarakauki), bumbu manggong, dan pohon lainnya termasuk nyamplung (calophyllum inophyllum), ketapang (terminalia cattapa), serta kepuh (stercullia foetida).
Menyusuri jalanan hutannya Alas Purwo maka Anda akan disambut suara kicau burung trucak bali, trucak hijau, hingga merak dan rusa (cervus timorensis) yang dengan mudahnya terlihat mengendap di antara pepohonan. Sesekali Anda mungkin menemui beberapa kijang (muntiachus muncjak) bertanduk gagah, kera ekor panjang, lutung, ayam hutan, burung kangkareng (antracoceros coronatus), rangkong, cekakak jawa abu-abu (macaca fascicularisl), ayam hutan (ghalus ghalus), rangkong (buceros undulatus), dan bisa juga banyak burung merak (pavomuticus). Anda dapat memuaskan kegemaran berpetualang menembus hutan, mengamati satwa di Sadengan atau berkunjung ke gua-gua yang sejak zaman dahulu sudah sering dijadikan tempat bersemedi.  


Gua-gua di wilayah ini di antaranya adalah Gua Istana, Gua Putri dan Gua Padepokan. Ada pula Gua Macan yang dianggap memiliki nuansa mistis tinggi. Menurut cerita masyarakat setempat, di tempat tersebut Bung Karno pernah bertapa. Gua-gua tersebut dapat dicapai dari Pos Pancur sejauh 2 km dengan berjalan kaki. Taman Nasional Alas Purwo benar-benar hutan tua, tempat yang dapat menginspirasi cerita-cerita kuno komik dan film silat. Sejatinya memang dahulu hutan ini menjadi tempat orang tertentu menguatkan kesaktian ilmu kanuragan atau bagi mereka yang ingin melepaskan diri dari kemewahan kehidupan duniawi. Selain Gua meditasi, ada juga Situs Kawitan dan pura Hindu yang juga berumur tua. Uniknya tempat peribadatan ini berada di tengah hutan Taman Nasional Alas Purwo. Pura tersebut bernama Pura Luhur Giri Salaka dan masih banyak dikunjungi pemeluk Hindu pada hari suci Pager Wesi setiap 210 hari. Masyarakat yang tinggal di sekitar Alas Purwo mayoritas berasal dari Mataraman Kuno yang berbudaya Jawa Tradisional. Oleh karena itu, tradisi kejawen masih lestari di sini seperti bertapa atau bersemedi yang masih sering dilakukan masyarakatnya. Pada hari-hari tertentu seperti malam 1 Suro, bulan purnama, atau bulan mati, masyarakat Hindu Bali dan ahli kebatinan Jawa sengaja datang ke taman nasional ini untuk meditasi atau melaksanakan upacara keagamaan.


KEGIATAN
Di Pancur ada sungai yang mengalir ke laut dari pantai yang agak terjal sepanjang tahun. Pancur menjadi pintu masuk petualangan Anda menuju gua-gua dan areal berselancar di Pantai Plengkung (G-Land). Di sini juga terdapat masjid, penginapan, dan warung-warung makan. Di Pantai Trianggulasi yang berpasir putih bersih dapat Anda lihat tempat bertelurnya empat jenis penyu, yaitu penyu belimbing, penyu sisik, penyu abu-abu, dan penyu hijau. Waktu yang tepat untuk kegiatan ini adalah pada April-November. Di Ngagelan  juga menjadi tempat penetasan dan penangkaran penyu. Dari tujuh jenis penyu di dunia, enam jenis penyu terdapat di Indonesia, empat diantaranya adalah penyu belimbing, penyu sisik, penyu abu-abu, dan penyu hijau. Pantai Ngagelan dapat Anda capai sekira 3 km dari Rawabendo melalui Jalan Makadam. Di Tanjung Sembulungan Anda dapat menikmati panorama pegunungan dan hutan yang berbatasan dengan Pantai Muncar. Selain juga terdapat tebing-tebing karang yang eksotik. Di Makam Gandrung sering dijadikan lokasi selamatan nelayan Muncar. Biasanya setiap 15 Suro dilakukan upacara petik laut dengan melarung aneka jenis sesaji. Di Cunggur merupakan daerah burung migran asal Australia di musim dingin menuju Asia untuk mencari makan. Di Kayu Aking terdapat pantai berpasir putih seluas 12 km sepanjang bibir pantainya. Letaknya berbatasan langsung dengan Selat Bali. 


Di Bedul ada Segoro Anakan sebagai kawasan wisata bahari dan identik sebagai hutan mangrove termasuk yang terbesar se-Asia. Wilayah tersebut juga menjadi tempat breeding area dan nesting area beberapa jenis burung air seperti bangau tong tong, pecuk ular, trinil, raja udang, dan pelikan trinil. Selain itu, Bedul juga menjadi salah satu tempat yang digunakan masyarakat sekitar untuk mencari kerang, udang, kepiting, dan ikan dengan alat-alat tradisional. Hal tersebut justru menjadi daya tarik untuk Anda amati sembari berkeliling dengan perahu kayu yang unik yaitu “gondang ganding”. Setelah mengunjungi Bedul, sebaiknya Anda kembali lagi ke Rowobendo, lalu putar ke arah Sadengan. Sadengan berada tak jauh dari pintu masuk Rawabendo, atau 3 km Jalan Makadam melalui pepohonan jati yang berusia tua. Di Sadengan ada tempat penggembalaan buatan seluas 80 hektar yang dilengkapi menara pandang untuk menikmati atraksi beragam hewan di rerumputan luas. Dari situ, Anda dapat lihat aneka satwa liar seperti banteng, kijang, rusa, kancil, babi hutan, dan burung merak.


TRANSPORTASI
Taman Nasional Alas Purwo berada di Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Letaknya di perlintasan jalur yang menghubungkan Banyuwangi dan Situbondo. Dari arah Banyuwangi dapat ditempuh sekira 14 km ke arah utara atau sekitar 5 km dari Pelabuhan Ketapang.   Dari Banyuwangi sekitar 5 jam ke selatan melewati Kecamatan Rogojampi-Srono-Muncar-Tegaldlimo. Dari Banyuwangi sampai ke Tegaldlimo sekitar 2 jam. Jalanannya cukup bagus beraspal. Dari Tegaldlimo lanjut ke Taman Nasional Alas Purwo sekitar 1 jam, jalannya sedikit rusak. Akhir perjalanan Anda akan tiba di Pos Perhutani Taman Nasional Alas Purwo. Dari sini kendaraan Anda dapat dititipkan di Pos Perhutani. Dari Surabaya menuju Jember sekitar 4-5 jam, lalu dilanjutkan ke timur selatan melewati Gunung Kumitir-Kalibaru-Glenmore-Genteng-Rogojampi sekitar 2 jam. Lanjutkan perjalanan dengan rute.. yang sama dari Banyuwangi ke Taman Nasional Alas Purwo. Dari Denpasar menuju Gilimanuk sekitar 2 jam, kemudian menyebrang ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, lalu rutenya sama dari Banyuwangi ke Taman Nasional Alas Purwo. Untuk memesan  speedboad dari Bali Anda dapat memanfaatkan operator surfing di sana atau langsung menghubungi surfcamp G-LAND Joyo's Surf Camp di Jalan Benesari. No 77, Poppies Lane 2, Kuta 80361, Telp: +62 (361) 763166; +62 (361) 7462838;  +62812380 5899.


KULINER
Makanan khas Banyuwangi yang dominan dan mudah didapat yaitu rujak soto, pecel rawon, sego tempong, gecok lucu, jangan banci, jangan klopo, dan ndok pindang. Berbagai jenis jajanan khas sebagai oleh-oleh adalah koe bagiak, jenang selo, dan pisang sale.

BERKELILING
Taman Nasional Alas Purwo berada di Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Letaknya di perlintasan jalur yang menghubungkan Banyuwangi dan Situbondo. Dari arah Banyuwangi dapat ditempuh sekitar 14 km ke arah utara atau sekitar 5 km dari Pelabuhan Ketapang.   Dari Banyuwangi sekitar 5 jam ke selatan melewati Kecamatan Rogojampi-Srono-Muncar-Tegaldlimo. Dari Banyuwangi sampai ke Tegaldlimo sekitar 2 jam. Jalanannya cukup bagus beraspal. Dari Tegaldlimo lanjut ke Taman Nasional Alas Purwo sekitar 1 jam, jalannya sedikit rusak. Akhir perjalanan Anda akan tiba di Pos Perhutani Taman Nasional Alas Purwo. Dari sini kendaraan Anda dapat dititipkan di Pos Perhutani. Dari Surabaya menuju Jember sekitar 4-5 jam, lalu dilanjutkan ke timur selatan melewati Gunung Kumitir-Kalibaru-Glenmore-Genteng-Rogojampi sekitar 2 jam. Lanjutkan perjalanan dengan ruten yang sama dari Banyuwangi ke Taman Nasional Alas Purwo. Dari Denpasar menuju Gilimanuk sekitar 2 jam, kemudian menyebrang ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, lalu rutenya sama dari Banyuwangi ke Taman Nasional Alas Purwo.

AKOMODASI
Ada tiga cottage dan jungle camp yang berada dekat pantai di ujung timur Plengkung, 'Joyo's Surf Camp, G-Land Bobby's Surf Camp, dan G-Land Surf Camp. Anda juga dapat memilih Pantai Grajagan untuk penginapan. Di surfcamp G-Land harga sewa kamarnya sekitar Rp150.000,00 hingga Rp500.000,00. Akan tetapi, Anda jangan berharap mendapat kamar dengan fasilitas hotel bintang. Kamar tersebut hanya tersedia 2 tempat tidur, 1 kipas angin kecil, kelambu, dan tembok dari triplek. Listrik hanya ada malam hari melalui genset. Ada jatah makan malam, makan pagi, dan makan siang. Kesederhanaan ini tidak akan mengurangi pengalaman luar biasa yang akan Anda peroleh di hutan yang mengagumkan Alas Purwo.

TIPS
Bagaimana, Anda siap menikmati petualangan di hutan yang luar biasa di Alas Purwo? Di Taman Nasional Alas Purwo, Anda dapat menyewa kendaraan milik Perhutani. Harga sewanya Rp150.000,00 hingga Rp250.000,00, untuk itu Anda diperkenankan bernegosisasi. Sebenarnya trekking akan lebih menyenangkan karena melewati jalur hutan lindung yang cukup lebat. Anda yang ingin melakukan pengamatan aneka satwa paling baik adalah antara pukul 06.00 sampai 09.00 di pagi hari, atau pukul 14.00 hingga 17.00 di sore hari. Siang hari biasanya hewan akan masuk ke hutan untuk mencari tempat teduh. Anda memerlukan informasi perizinan sebelumnya dengan menghubungi kantor Balai Taman Nasional Alas Purwo, di Jalan Achmad Yani No. 108 Banyuwangi 68416, Jawa Timur. Anda juga dapat menghubungi kantor tersebut melalui saluran telepon 0333-410857, fax. 0333-428675, atau E-mail: alaspurwo@telkom.net.

Rabu, 22 April 2015

Taman Nasional Baluran, Jawa Timur

 
   
Inilah hamparan savana terluas di Pulau Jawa, membuat Anda yang berkunjung ke sini serasa berada di Afrika. Di Baluran tersaji sungguhan alam menakjubkan ketika ratusan rusa berlarian menuju kubangan air, merak jantan melebarkan ekornya untuk menarik perhatian sang betina, puluhan kerbau besar yang gagah, belasan elang mencari makan, hingga lutung dan makaka yang bergelantungan. Belum lagi pepohonan khas Baluran yang mirip pohon pinang dan berbuah sekali seumur hidup sebanyak 1 ton untuk kemudian mati. Pohon pilang yang berbatang putih dan rimbun, bila Anda mengamatinya secara seksama maka mirip pohon di film “Avatar” serta pohon bekol yang rindang mirip beringin dengan nuansa magis. Tidak besar biaya yang harus Anda keluarkan untuk tiket masuknya, yaitu hanya Rp6.000,00 per mobil dan Rp 2.500,00 per orang. Kegiatan yang dapat dilakukan Baluran adalah penelitian, pengamatan dan atraksi satwa, serta wisata bahari di Pantai Bama. Sementara itu, fasilitas yang tersedia berupa kantor pengurus, pondok kerja, pesanggarahan, shelter, jalan trail, menara pandang, dan lainnya. Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Batas wilayah sebelah utara adalah Selat Madura, sebelah timur Selat Bali, sebelah selatan Sungai Bajulmati, dan sebelah barat Sungai Klokoran. 


Temperatur udaranya 27°- 34° C, curah hujan 900 - 1.600 mm/tahun, ketinggian tempat 0 - 1.247 mdpl, letak geografis 7°29’ - 7°55’ LS, 114°17’ - 114°28’ BT, serta luasnya mencapai 25.000 ha. Di tengah kawasan ini terdapat Gunung Baluran yang sudah tidak aktif lagi. Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa, dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Sekitar 40 % tipe vegetasi savana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran. Tanahnya yang berwarna hitam dari jenis tanah aluvial dan vulkanik meliputi luas setengah luas daratan rendah yang ditumbuhi rumput savana. Daerah tersebut merupakan daerah yang sangat subur dan kaya sumber makanan bagi berbagai jenis satwa pemakan rumput. Iklim di Taman Nasional Baluran bertipe Monsoon yang dipengaruhi angin timur yang kering. Curah hujan berkisar antara 900-1.600 mm/tahun dan suhu udara antara 27°-30° C dengan bulan kering per tahun rata-rata 9 bulan. Antara bulan Agustus hingga Desember bertiup angin cukup kencang dari arah Selatan. Musim hujan terjadi pada November-April, sedangkan musim kemarau pada April-Oktober dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember-Januari. 


Secara faktual, perkiraan tersebut sering berubah sesuai dengan kondisi global yang mempengaruhi. Pada musim kemarau air tanah di permukaan tanah menjadi sangat terbatas dan persediaan air di beberapa mata air tersebut menjadi berkurang. Saat musim hujan, tanah yang hitam sedikit sekali dapat ditembus air sehingga air mengalir di permukaan tanah, membentuk banyak kubangan terutama di sebelah selatan daerah yang menghubungkan Talpat dengan Bama. Bila Anda datang saat musim penghujan maka tumbuhan dan air sangat berlimpah sehingga penghuni taman seperti banteng dan kerbau Liar memilih masuk ke pedalaman taman dari pada bertatap muka dengan pengunjung. Akan tetapi, beberapa kelompok rusa, merak, ayam hutan dan beburungan lainnya bisa Anda lihat hilir mudik. Tumbuhan yang ada di Taman Nasional Baluran ini sebanyak 444 jenis, diantaranya terdapat tumbuhan asli dan khas yaitu widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea). Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi sangat kering namun masih kelihatan hijau walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering. 


Tumbuhan yang lain juga ada seperti kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp), asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida). Terdapat 26 jenis mamalia di antaranya banteng (Bos javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis rusa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus). Satwa banteng merupakan maskot khas dari Taman Nasional Baluran. Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung di antaranya termasuk yang langka seperti layang-layang api (Hirundo rustica), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros rhinoceros), tuwuk atau tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus). Terdapat 155 jenis burung langka antara lain Walet ekor jarum (Hirundapus caudutus), Banteng (Bos javanicus), Ajag (Cuon alpinus), Kijang (Muntiacus muntjak), Burung merak (Pavo muticus), Ayam hutan (Gallus sp.), Macan tutul (Felis pardus), Kucing bakau (Felis viverrina) dan lain-lain.


KEGIATAN
Subuh pukul 4 atau 5 pagi Anda dapat mengamati sekumpulan hewan besar melintas di padang rumput. Anda dapat meyakinkan bahwa mereka adalah Banteng khas Baluran dengan melihat warna putih pada bokong dan keempat kakinya seperti mengenakan kaos kaki, berbadan tegap dan tanduk langsing yang mengarah ke atas seolah akan bertemu tanduk kiri dan kanannya. Anda dapat juga melihat elang buteo dan elang ular terbang melayang mencari makan ataupun yang bertengger di atas pohon Pilang, pohon yang mirip sekali seperti pohon dalam film “Avatar”. Merak jantan yang berekor indah akan terlihat mencari makan, serta lutung yang berpindah dari satu dahan pohon ke pohon lain, serta tak terhitung ratusan jenis burung kecil. Belasan ajag, sejenis serigala hutan dengan buntut surai berwarna hitam, badan berwarna coklat. Bila Anda beruntung maka akan terlihat menarik rusa yang sudah terkulai tak berdaya. Rusa betina tersebut biasanya digigit persis di nadi leher dan bagian bokong. Ajag akan menyeretnya, mencabik dan memakan isi perut rusa ini. 


Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir sebab ajag takut kepada manusia, belum pernah ada catatan mereka menyerang pengunjung maupun petugas Taman Nasional. Lanjutkan safari Anda menuju kubangan tempat kerbau mandi dan minum air. Kerbau dan banteng tak pernah bersaing berebut air atau makanan. Mereka berbagi kubangan. Biasanya Banteng datang ke kubangan setelah kerbau. Mereka menunggu lumpur mengendap dan air kembali bersih, baru Banteng minum. Banteng adalah makhluk pemalu, jarang berkelompok lebih dari tiga ekor. Hasil survey 2007 menyebutkan jumlah mereka tinggal 30 ekor di Taman Nasional Baluran padahal Banteng adalah ciri khas dari tempat ini. Hal ini disebabkan perburuan liar terhadap tanduknya. Belum lagi areal rumput menyusut akibat invasi dari pohon Akasia yang mematikan rumput sekitarnya dan menguasai hampir 10 % dari seluruh areal Taman Nasional. Kekeringan dan menyusutnya air juga bisa jadi penyebab berikutnya. Untuk menyelamatkan Banteng dan seluruh hewan di Taman Nasional Baluran ini, petugas menyediakan tandon-tandon air yang siap mengisi kubangan tempat Banteng dan Kerbau serta rusa mencari minum.


Bekol
Di Bekol terdapat menara pandang di puncak bukit Bekol yang berketinggian 64 m dari permukaan laut, dari menara ini dapat dilihat berbagai jenis satwa seperti merak, ayam hutan, banteng, kerbau liar, rusa, kijang, babi hutan dan lain-lain pada waktu pagi dan sore hari serta pemandangan yang indah di sekitar kawasan Baluran. Fasilitas lain yang terdapat di Bekol adalah 3 buah Pesanggrahan dengan kapasitas 28 orang, shelter, musola, barak jagawana, pos jaga, kantin dan tempat parkir.


Pantai Bama
Pagi hari saat Matahari terbit, pemandangan di Bama begitu indah. Babi hutan sering datang di pagi hari saat Anda sedang makan, juga di waktu siang dan sore hari. Di pagi hari, biawak juga muncul untuk berjemur di panas matahari. Jangan pula terkejut jika di siang atau sore hari biawak-biawak itu kembali untuk mencari makanan di belakang dapur. Babi hutan dan monyet, jika tak diberi makan, juga akan mengais tempat sampah yang ada di sekitar pesanggrahan. Bama merupakan pantai yang landai dan berpasir putih, memiliki formasi terumbu karang dan ikan hias yang indah. Pantai Bama diapit bakau dan dipenuhi akasia sejauh 3 km. Pantai ini kecil namun terlihat sangat alami. Di sini Anda dapat melakukan kegiatan wisata bahari seperti snorkling, berperahu menyusuri pantai, berkano atau bersampan, berenang, serta diving. Di Bama, Balanan, dan Bilik, selain wisata bahari, memancing, dan menyelam, maka Anda dapat melihat atraksi satwa seperti kerbau liar yang sedang minum, kijang dan rusa, babi hutan, biawak, perkelahian antara rusa jantan pada bulan Juli hingga Agustus. Ada juga sekawanan kera abu-abu yang memancing kepiting dengan ekornya pada saat air laut surut. Jenis-jenis flora yang ada di sekitarnya adalah  formasi hutan mangrove yang masih utuh, pohon soneratia (Bakau) yang merupakan terbesar di dunia dengan keliling 450 cm. 



Di Pantai Bama ini ada juga pohon bidada terbesar di Asia seukuran pelukan 6 orang dewasa. Ayam hutan juga akan beraksi. Kadang kala, ayam hutan ini memperlihatkan dirinya di sekitar pesanggrahan mencari makan. Sore hari ketika air laut surut, tampak bangau tong-tong atau kuntul karang (Egretta sacra) serta beberapa ekor burung dara laut mencari makan di pantai. Sementara kicauan khas raja udang (Halcyon chloris) serasa tak pernah berhenti. Di Bama pengunjung bisa menikmati suasana pantai yang indah, snorkeling melihat terumbu karang dan ikan serta olahraga air seperti kano. Pantai Baha juga konon merupakan pantai yang baik untuk surfing meski fasilitasnya belum begitu lengkap. Di Popongan, Sejile, Sirontoh, dan Kalitopo, Anda dapat bersampan di laut yang tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, dan melakukan pengamatan burung yang sedang migrasi. Di Curah Tangis ada kegiatan panjat tebing setinggi 10-30 meter dengan kemiringan mencapai 85%. Di Batangan Anda dapat melihat peninggalan situs berupa goa Jepang, makam putra Maulana Malik Ibrahim. Di Manting dan Air Kacip terdapat sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Di sini juga merupakan habitat bagi macan tutul. Jangan lewatkan juga untuk berwisata budaya di Candi Bang, Labuan Merak, dan Kramat. 


KULINER
Makanan khas yang terkenal di Situbondo adalah tajin palappa. Makanan ini bahan utamanya adalah dari bubur beras dan sayuran yaitu biasanya kangkung dan kecambah. Yang membuat istimewa adalah bumbunya yaitu kacang tanah goreng, petis merah, cabe, dan cuka yang dihaluskan menggunakan cobek batu. Racikan bumbunya itu hanya orang situbondo yang bisa membuatnya terasa nikmat. Apabila Anda ingin merasakan nikmatnya masakan ini maka Anda bisa menemukannya di warung-warung di kota Situbondo dan hanya ada pada pagi hari. Ikan bakar asap juga patut Anda cicipi. Makanan ini cara membakar ikannya menggunakan tungku tradisional berupa tumpukan bata-bata, pembakarannya menggunakan sabut kelapa dan penyangganya pun masih menggunakan pelepah kelapa, sangat tradisional sekali. Hasil bakaran ikannya pun sangat lezat dikarenakan membakarnya memanfaatkan asap pembakaran dari kulit kelapa, tidak ada sedikitpun api pada proses pembakaran ikan itu, jikapun apinya mulai keluar, pemilik dengan segera akan menyiram api tersebut. 


Inilah yang membuat ikan bakarnya terasa berbeda dengan ikan bakar di tempat-tempat lain, walau pembakaran ikan tersbut tanpa bumbu, ikan hanya dibersihkan, disayat-sayat dan dibuang bagian dalamnya. Cobalah datang berkunjung ke warung yang terletak tepat disamping pintu masuk Departemen Perhubungan Pelabuhan Penyebrangan Jangkar. Tempat ini cukup dikenal wisatawan domestik penggila wisata kuliner dan ikan bakar. Apabila Anda mengunjungi Baluran dari Banyuwangi maka di Banyuwangi ada Rujak Soto yang dapat Anda cicipi. Kebanyakan dijual di warung-warung. Warung yang terletak di depan Stadion Diponegoro Banyuwangi adalah salah satu yang terkenal. Rujak Soto, merupakan paduan Rujak Cingur dan Soto Babat, tapi rujaknya berbeda dengan Rujak Cingur Surabaya. Selain tidak memakai cingur perbedaan lain terletak dari petis yang digunakan. Petisnya terasa keset dan lebih nikmat dibandingkan petis biasa. 


Untuk sotonya, mirip soto Madura tapi hanya menggunakan daging babat saja. Saat disajikan, Rujak Soto tak jauh ubahnya seperti rujak yang disiram soto. Ditambah taburan kerupuk mlinjo dan kerupuk udang menjadi makanan ini makin gurih. Coba Anda kunjungi Warung Mbok Ida, di Jalan Jaksa Agung Suprapto tepat di depan Stadion Diponegoro Banyuwangi. Sego Tempong atau Nasi Tempong ini adalah salah satu makanan Khas Banyuwangi lainnya. Nasi dengan sambal khas ini disantap dengan lauk pada umumnya, seperti ikan laut segar goreng, tempe dan tahu goreng, bisa juga ayam goreng dan empal. Namun yang paling khusus adalah sambalnya, karena diracik secara khusus. Mulai bahan tomat, serta terasi yang digunakan. Bahkan saking pedasnya, orang yang habis menyatap Nasi Sambal ini seperti ditempong atau ditampar. Dari sinilah muncul istilah “Nasi Tempong” yang membuat penyuka makanan pedas menjadi ketagihan. Nasi ini sangat nikmat di sajikan malam hari sambil melirik keindahan kota Banyuwangi. Warung Nasi kepunyaan Mbak Sum yang berada di Selatan Roxi sangat ramai mulai sore hingga malam hari, sering pelanggannya kehabisan menu hidangan jika datang saat malam hari. Nah, penasaran dengan “Sego Tempong”? Atau Anda ingin merasakan “Tamparan” sego tempong, datanglah ke Banyuwangi. Setiap sore hingga tengah malam, di sudut-sudut kota Banyuwangi banyak bertebaran penjual Nasi Tempong. Selamat mencoba dan menikmati!


TRANSPORTASI
Perjalanan menuju Taman Nasional Baluran memakan waktu kurang lebih 6 jam dari Surabaya. Terletak di Kabupaten Situbondo dan sebagian Banyuwangi. Menempati luas area 22.500 hektar berupa hutan pesisir dan padang rumput serta diapit oleh tiga gunung, Baluran, Merapi dan Ijen. Taman Nasional Baluran dapat dicapai dari Surabaya dengan menyusuri pantai utara Jawa Timur ke arah timur, meliwati kota Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan setelah Banyuputih, menuju ke selatan dan jangan terus ke timur ke desa Bilik. Sebelum Desa Wongsorejo belok kekiri menuju Visitor Center. Akses ke dan dari Taman Nasional Baluran sangat lancar dengan adanya jalan raya lintas propinsi yang menghubungkan Pulau Bali dan Banyuwangi dengan Surabaya yang melintasi kawasan Taman Nasional Baluran. Dengan demikian Taman Nasional Baluran dapat dijangkau dengan kendaraan darat dari berbagai kota-kota penting disekitarnya. Jalur utama terdekat yang dapat Anda gunakan adalah Banyuwangi-Batangan dengan jarak 35 km yang dilanjutkan ke Bekol dengan waktu 45 menit atau sekitar 12 km. Dapat juga dari Situbondo-Batangandengan jarak 60 km menggunakan mobil. Di Taman Nasional Baluran apabila Anda menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan menuju Bekol dengan jalan yang dapat dilewati untuk 2 mobil. Jalannya beraspal tipis tetapi layak untuk mobil sedan, dan sangat dianjurkan sebaiknya sejenis SUV. Jalan aspal yang telah ada merupakan jalan kelas 3 yang menghubungkan pintu masuk ke savana Bekol-Bama sepanjang ±15 km. Selain jalan aspal di sekitar Bekol dan Bama tersedia jalur interpretasi baik untuk wisata biasa maupun wisata pendidikan.

AKOMODASI
Fasilitas penginapan di Taman Nasional Baluran dapat ditemukan di Bekol dan pantai Bama, sangat disarankan agar Anda konfirmasi dengan petugas Taman Nasional apabila berencana bermalam di sini, sehingga dapat dipersiapkan logistik selama waktu bermalam.


TIPS
Sebelum memasuki kawasan Taman Nasional Baluran Anda dapat mengunjungi pusat informasi untuk mendapat penjelasan singkat tentang Taman Nasional Baluran dan atau dapat menyaksikan Program Slide di Batangan. Musim kunjungan terbaik adalah bulan Maret hingga Agustus setiap tahunnya. Anda dapat menyaksikan perkelahian antara rusa jantan pada bulan Juli hingga Agustus juga  melihat sekawanan kera abu-abu yang memancing kepiting dengan ekornya saat air laut surut. Ada juga atraksi tarian burung merak saat musim kawin antara bulan Oktober hingga November. Setiap pengunjung dilarang mengganggu, merusak, mengambil, atau berburu flora, fauna dan ekosistemnya. Kompor gas dapat disewa dan sebaiknya Anda membawa makanan sendiri karena tidak ada fasilitas untuk makan, disamping jangan lupa membawa penyemprot nyamuk maupun lotion anti nyamuk. Para pengawas sangat ramah dan bersedia mengantar Anda kemanapun dengan catatan fisik Anda cukup fit. Bagi pecinta alam, pelajar, maupun Anda yang ingin berkemah, disediakan areal berkemah di Batangan sekitar 500 m dari pintu masuk. Selain instalasi air, di lokasi ini juga telah tersedia kamar mandi. Bagi Anda yang ingin menikmati panorama savana Bekol, tersedia menara pandangn yang terletak di atas bukit tepat di belakang Pos Bekol. Bagi Anda yang ingin bermalam untuk menikmati panorama Baluran malam hari maupun menikmati matahari terbit, terdapat pesanggrahan di savana Bekol dan Pantai Bama. Bagi pengunjung penelitian diwajibkan membuat permohonan penelitian kepada Kepala Taman Nasional Baluran yang dilampiri proposal dan diwajibkan menyerahkan laporan hasil penelitian sebanyak 2 (dua) buku kepada Kepala Taman Nasional Baluran. Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Kantor Taman Nasional Baluran, Jl. Jenderal A. Yani 108 Telp./Fax. (0333) 24119 Banyuwangi-68416. Terletak di belakang Kantor Balai TN Baluran di Batangan. Disini pengunjung dapat mendapatkan berbagai informasi tentang Baluran serta karcis masuk.
Kantor : Jl. KH Agus Salim No. 132 Banyuwangi 68425, Jawa Timur
Telp. (0333) 424119; Fax. (0333) 412680
E-mail: tnbaluran@telkomnet dan office@balurannationalpark.com
Web site:http://www.balurannationalpark.com