Minggu, 05 April 2015

Taman Nasional Betung Kerihun, Kalimantan Barat


Dengarkan kicauan burung dan suara beragam binatang saat Anda menyusuri sungai-sungai yang menjadi pintu utama saat memasuki sisi liar jantung Borneo di Embaloh. Ya, di sinilah berdiam Taman Nasional Betung Kerihun, sebuah tempat yang akan memberi Anda pengalaman jelajah alam luar biasa. Sebuah rumah pula bagi suku Dayak Iban yang masih menyimpan misteri dalam lebatnya hutan tropis Kalimantan nan megah seakan tak terbatas itu. Meski tak sepopuler Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah,Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) juga memegang peran penting sebagai kawasan konservasi yang kaya keanekaragaman hayati dan sekiranya patut dilindungi oleh siapapun.



Terletak di jantung Pulau Kalimantan, Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) adalah kawasan konservasi terluas di Provinsi Kalimantan Barat, tepatnya terletak di Kabupaten Kapuas Hulu yang sekaligus menjadi pembatas wilayah Indonesia dengan Serawak, Malaysia. Betung Kerihun dulunya dikenal sebagai Bentuang Karimun dan pertama kali ditetapkan sebagai cagar alam berdasarkan keputusan menteri pada tahun 1982. Saat itu luasnya sekira 600.000 hektar tetapi sepuluh tahun kemudian pada tahun 1992, luas lahan TNBK diperluas menjadi 800,000 hektar. Statusnya sebagai kawasan konservasi diubah menjadi taman nasional pada tahun 1995. Secara topografis, TNBK memiliki bentang alam berbukit dan bergunung yang dikelilingi ratusan sungai. TNBK terbentang dari Pegunungan Muller yang menghubungkan Gunung Betung dan Gunung Kerihun. Dari kaki-kaki pegunungan Muller tersebut, mengalir sungai-sungai kecil yang membentuk Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS Kapuas, Sibau, Mendalam, Bungan, dan Embaloh.



Keempat DAS (kecuali Bungan) menjadi pintu masuk utama kawasan TNBK yang memang hanya dapat dicapai melalui jalur menyusuri sungai-sungai. Masing-masing pintu masuk (DAS) menawarkan paket wisata yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan karakteristik dan potensi wisatanya masing-masing. Dengan luas total area sekira 800.000 hektar, TNBK menyimpan keanekaragaman hayati yang luar biasa kaya. Karena keunikan bentang alam dan tingginya keanekaragaman hayati, TNBK sudah sepantasnya menjadi salah satu destinasi ekowisata yang menawarkan tantangan hutan tropis liar nan eksotis. Berada di ketinggian 300-1960 m dpl, TNBK adalah habitat alami bagi 1.216 jenis keanekaraman tumbuhan yang terdiri dari 418 genus dan 110 famili (75% endemik Kalimantan). Dari jumlah tersebut, terdapat 14 jenis tumbuhan yang merupakan temuan baru di Indonesia, diantaranya Castanopsis inermisMusa lawitiensis,Neouvaria acuminatissimaLithocarpus philippinensisChisocheton cauliflorus,Syzygium spicata, dan Shorea peltata. Terdapat 13 jenis  pohon palem yang terbilang baru di Kalimantan antara lain Pinanga bifidovariegata dan soka (Ixora sp.). 



Taman nasional yang memiliki delapan tipe ekosistem hutan dataran rendah, sekunder tua, dipterocarpussub-montana, dan montana, adalah habitat bagi 48 jenis mamalia, 301 jenis burung (151 genus dan 36 famili), 170 jenis insekta, 112 jenis ikan, 52 jenis reptilian, 51 jenis amfibia, 24 jenis endemik Kalimantan, dan 15 jenis burung migran. Orangutan (Pongo satyrus), tangkasi (Tarsius bancanus borneanus), owa kalimantan (Hylobates muelleri), rusa sambar (Cervus unicolor brookei), beruang madu (Helarctos malayanus euryspilus), lutra (Lutra sumatrana), kancil (Tragulus napu borneanus), dan klasi (Presbytis rubicunda rubicunda) adalah beberapa satwa yang dominan menghuni TNBK. Selain sebagai destinasi ekowisata, rekreasi alam bebas (kemping), jelajah hutan tropis liar, dan lain sebagainya, kekayaan yang dimiliki TNBK adalah juga potensial sebagai objek penelitian berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Selain itu, wisata budaya dapat juga Anda nikmati di sini sebab masyarakat sekitar TNBK adalah masyarakat Suku Dayak yang masih hidup dengan cara tradisional dan memegang teguh adat dan kebiasaan warisan nenek moyangnya.


KEGIATAN
Banyak kegiatan yang dapat Anda lakukan di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun. Tentu saja Anda dapat menjelajahi hutan sambil menyusuri sungai yang mengalir di sekitar kawasan taman nasional. Menyaksikan beragam flora dan fauna yang menghuni taman nasional dimana sebagian flora dan fauna adalah endemik Kalimantan. Oleh karenanya, hal ini dapat memberi pengalaman yang mengesankan saat Anda dapat melihat langsung binatang dan tumbuhan hutan tropis yang terbilang langka yang mungkin tak ada di hutan lain. Anda dapat pula menikmati rekreasi alam seperti kemping di tengah hutan tropis Kalimantan. Selain itu, wisata olah raga air adalah pilihan lainnya. Mengingat taman nasional ini dilewati ratusan aliran sungai, ada pilihan kegiatan olah raga air yang dapat dilakukan, diantaranya raftingwhitewater trekkingtubing. Selain potensi wisata alam, wisata adat dan budaya masyarakat Dayak Iban yang bermukim di daerah hulu tentu menjadi daya tarik budaya tersendiri. Rumah adat bentang misalnya adalah juga menarik untuk disambangi. Rumah adat ini biasanya dihuni beberapa kepala keluarga sekaligus. Pegunungan Muller, Gunung Kerihun, Gunung Betung adalah beberapa tempat yang cocok untuk kegiatan pendakian atau panjat tebing. Riam Lapan dan Riam Matahari adalah kawasan dimana Anda dapat menikmati kegiatan Arung jeram dengan tingkat kesulitan tingkat III hingga IV, dan klimaksnya ada di Riam Matahari (tingkat V). Perlu diingat, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, ada 4 pintu masuk utama ke taman nasional ini, yaitu: DAS Embaloh, Sibau, Mendalam, dan Kapuas. Nah, tersedia paket-paket wisata penjelajahan TNBK yang ditawarkan oleh tiap-tiap pintu masuk ke TNBK.


KULINER 
Menu utama masyarakat Kalimantan umumnya berupa olehan ikan air tawar. Selain diolah sebagai menu utama, ikan juga dijadikan bahan membuat penganan ringan (kudapan), contohnya adalah kerupuk basah (temet) yaitu penganan khas masyarakat Kapuas Hulu. Kerupuk basah yang pertama kali dipopulerkan masyarakat Embaloh ini berbahan baku ikan air tawar, seperti ikan belidak yang banyak dijumpai di Danau Sentarum. Kerupuk basah tersebut terbilang sederhana, namun sangatlah khas karena mungkin hanya ditemui di sekitar kawasan sekitar Taman Nasional Danau Sentarum saja. Makanan ini dibuat dari campuran ikan yang sudah dipisahkan dari tulang, bumbu (bawang putih, garam, dan lainnya), serta tepung maizena yang dibentuk silinder kemudian direbus. 


TRANSPORTASI
Taman Nasional Betung Kerihundapat dicapai melalui Kota Putussibau yang letaknya sekira 600 km timur laut dari Kota Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat. Pontianak – Putussibau dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat (bus atau taxi) sekira 12-15 jam. 


TIPS
Bulan Juni hingga Agustus adalah bulan terbaik untuk mengunjungiTaman Nasional Betung Kerihun. Pada bulan-bulan tersebut curah hujan relatif rendah dan ini menjadikan medan penjelajahan lebih mudah. Bagi Anda yang ingin menikmati wisata budaya maka bulan April-Mei adalah waktu terbaik. Pada bulan tersebut, DAS Embaloh biasanya melakukan perayaan dan upacara adat. Ada seperangkat peraturan yang dibuat khusus untuk wisatawan atau arahan staf taman nasional yang hendaknya dituruti. Gunakan pakaian dan sepatu yang nyaman saat Anda menjelajahi taman nasional. Gunakan selalu jaket penyelamat (life jacket) saat menyusuri sungai. Bawalah bekal makanan dan minuman yang cukup sebab tentu tak ada toko di kawasan hutan. Selain itu, penting untuk tidak memberi makan satwa liar di dalam kawasan taman nasional. Mohon agar tidak membuang sampah sembarangan atau melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada pengrusakan baik lingkungan, tanaman, atau mengganggu satwa liar di kawasan taman nasional. Untuk menjelajahi kawasan TNBK, pengunjung diwajibkan mengurus Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI). SIMAKSI ini hendaknya diurus langsung di Kantor Balai Besar TNBK di Putussibau atau dapat juga mengurusnya secara online melalui SIMAKSI Online.


AKOMODASI
Terdapat banyak pilihan akomodasi khususnya tempat menginap diTaman Nasional Betung Kerihun. Bagi Anda yang ingin merasakan gaya hidup tradisional ala masyarakat tradisional Suku Dayak maka dapat menginap di rumah betang yang memang terbuka untuk wisatawan.  Selain itu, ada pula homestay yang tersebar di keempat daerah DAS Embaloh, Sibau, Mendalam, dan Kapuas. Bagi yang gemar kemping, ada pula kawasan khusus (camping ground), seperti di Karangan Laboh, Muara Tekelan, dan Camp Derian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar