Selasa, 31 Maret 2015

Pulau Gura Ici, Maluku

 
  
Kepulauan Gura Ici merupakan rangkaian beberapa pulau namun namanya dinisbahkan pada salah satu pulau kecil tepat berada di depan Pulau Lelei. Gura Ici sendiri diambil dari bahasa Ternate, yaitu gura yang artinya kebun dan ici artinya kecil.  Ukuran pulau Gura Ici sendiri tidaklah seberapa besar sehingga layaklah dimakanakan pulau kebun kecil. Gura Ici sendiri masuk dalam kawasan Kepulauan Kayoa, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. 


Karena lokasinya berada di tengah Garis Khatulistiwa membuat Kepulauan Gura Ici memiliki kekayaan biota laut yang beragam. Setidaknya hingga saat ini ada lebih dari sepuluh titik menyelam di Kepulauan Gura Ici. Salah satu yang istimewa Anda dapat berenang dengan ikan pari (manta) di perairan ini. Di Pulau Lelei yang menjadi lokasi konsentrasi wisata Kepulauan Gura Ici, Anda dapat menjadikannya pijakan penjelajahan untuk menikmati keindahan Gura Ici. Pulau ini dihuni lebih dari 200 kepala keluarga dengan 800 jiwa di satu desa meliputi dua dusun. 


AKOMODASI
Di Pulau Lelei tersedia penginapan berupa homestay rumah penduduk dan juga cottege milik Pemda Maluku Utara yang bisa disewa per orangnya Rp150.000,- per malam. Sebuah hal menarik apabila Anda mencoba menginap dengan mendirikan tenda di salah satu pulau yang memungkinkan untuk tinggal semalam.


TIPS
Waktu terbaik untuk menyambangi Kepulauan Gura Ici adalah pada Maret sampai Oktober, itu karena pada masa tersebut perairannya tenang dan teduh. Perhatikan bawaan makanan Anda dan air minum untuk bekal selama menginap di Gura Ici. Memang di sana tersedia beberapa warung namun tidak sepenuhnya dapat memenuhi apa yang mungkin Anda perlukan. Makanan harian dapat Anda pesan dari warga sekitar. Listrik hanya menyala pukul 18.00-00.00, oleh karenanya pergunakan waktu tersebut untuk mengisi dayasmartphone Anda. Jangan biasakan membuang sampah plastik ke pulau yang Anda kunjungi, apalagi membuang sampah ke laut. Telah banyak hewa laut mati karena memakan sampah plastik, bahkan burung-burung laut sering menjadi korban karena mengira sampah plastik adalah mangsa dan makananya. Gunakan Bahasa Indonesia dengan baik apabila Anda kesulitan berkomunikasi dengan bahasa lokal setempat, yaitu bahasa Kaiwa.


BERBELANJA
Jelasnya tidak tersedia penjual cenderamata khas Gura Ici kecuali batu mulia yang terkadang diperjualbelikan warga sekitar. Batu mulia yang terkenal pastinya dari pulau tetangga, yaitu Pulau Bacan. Lebih dari itu makanan berupa ikan mungkin bisa Anda beli dari nelayan setempat.


KEGIATAN
Aktivitas utama di pulau ini adalah berenang, snorkling dan diving tentunya. Bertanyalah pada warga sekitar terkait beberapa lokasi terbaiknya. Untuk operator diving sendiri belum tersedia di Pulau Lelei jadi Anda perlu menggunakan jasa menyelam dari ternate. Pastikan sela waktu santai Anda digunakan untuk memancing meski dari dermaga perahu, ikan begitu bertebaran dan dengna mudahnya dipancing. Kepulauan Gurauci Gurauci memiliki kekayaan ragam jenis ikan karena perairannya dilewati Garis Khatulistiwa. Anda tidak akan pulang dengan tangan hampa jika memancing di lokasi perairan ini. Selain memancing, berenang dan menyelam, Anda dapat naik ke bukit menara pandang di Pulau Lelei. Dengan menaiki 300 anak tangga dan 4 tingkat menara dari besi, Anda dapat menerawang Kepulauan Gura Ici secara keseluruhan. Pastikan mengabadikan keindahan gugusan pulau dan hamparan pasir putih bersama terumbu karang yang terlihat hijau toska dari atas. Dari menara pandang ini pula Anda dapat menikmati Matahari terbit dan terbenam. Festival Gurauci biasanya berlangsung setiap tahunnya pada bulan Juli. Dalam acara ini Anda dapat menyaksikan kemeriahan atraksi budaya, seperti tari cakalele, tari bidadari, dan tari soya-soya dimana semuanya diiringi musik perkusi.


TRANSPORTASI
Untuk mencapai Kepulauan Gura Ici Anda dapat memanfaatkan kapal cepat (speed boat) dari pelabuhan di Kota Ternate. Ongkos per orangnya Rp70.000,- dengan lama perjalanan sekira 23 jam. Kapal cepat ke Gura Ici sendiri tersedia setiap hari dengan jam keberangkatan sekir pukul 10 pagi. Tersedia pula kapal reguler dengan ongkos Rp70.000,-orang dengan memakan waktu sekitar 8 jam. Anda bisa pula menyewa speed boat dari Ternate dengan biaya Rp3.000.000,- hingga Rp5.000.000,- bergantung pada negosiasi dan lama kebutuhan. Untuk menuju Ternate sendiri tersedia beberapa maskapai penerbangan ke Bandara Babullah di Ternate yang dilayani oleh Lion Air, Bataviar, Sriwijaya, dan Garuda.


KULINER
Patikan Anda melahap hidangan olahan laut di Pulau Lelei. Apapun jenis ikan yang dihidangkan, warga setempat begitu handal meramunya menjadi kuliner lezat. Mereka juga terkadang membuat sagu, roti khas berisi cokelat dari kakao asli, atau hasil kudapan dari ladang yang baru mereka petik. Olahan ikan dari laut dapat Anda bakar di pinggir pantai dengna meminta bantuan warga pulau. Mereka dengan ramah akan membantu Anda dan perbincangan pun akan mengalir mencairkan suasana dengan keramahan mereka.

Senin, 30 Maret 2015

Pulau Halmahera, Maluku

  
Pulau Halmahera adalah pulau terbesar di Maluku. Bentuk pulaunya mirip huruf  K  nampak juga seperti miniatur Sulawesi. Dengan pantai berpasir putih, hutan yang masih alami dan Gunung Mamuya yang spektakuler adalah tawaran menakjubkan di tempat indah ini. Pulau Halmahera ditambari pegunungan dan pulau-pulau yang masih ditutup hutan. Pulau besar ini mencakup area lebih dari 17.000 km2, dan masih jarang penduduknya. Pulau ini merupakan pusat dari suatu wilayah lebih besar, yang disebut Moro, meliputi pulau dan garis pantai Halmahera, dan yang paling dekat dengan Morotai di bagian utara. Pulau Halmahera sendiri dibagi menjadi 5 kabupaten, yaitu: Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Utara, dan Kabupaten Halmahera Tengah. 


Sejak abad ke-15, sebagian besar wilayah Halmahera berada di bawah kekuasaan Kesultanan Ternate. Pertengahan abad ke-16, pulau ini merupakan tempat misi Jesuit Portugis yang paling terkenal yaitu St. Francis Xavier (dikenal sebagai St Franciscus Xaverius). Negara-negara Muslim Ternate dan Halmahera menolaknya kemudian berhasil mengusir para misionaris dari pulau ini pada 1571. Meski demikian, pengaruhnya Kristen masih terlihat sampai sekarang, setengah populasinya adalah Muslim dan separuhnya Kristen. Halmahera memiliki peran penting selama Perang Dunia II. Di sinilah Amerika dan Sekutu  menguasai Filipina dan Kepulauan Pasifik Selatan. Jenderal Amerika McArthur sempat tinggal di sebuah pulau dekat Daruba dan merencanakan serangan udara terhadap Jepang. The Amerika Daruba Airlfield memiliki tujuh landasan pacu dan masih terlihat sampai saat ini. Sejumlah besar bahan peledak, amunisi dan senjata masih ditemukan di perairan dangkal pulau ini.


AKOMODASI
Ada beberapa hotel yang sangat layak dan terjangkau di Gilolo, Tobelo, Galela, Kao, Sidangoli, Buli, Saketa, dan Weda. Jika Anda berada jauh dari lokasi hotel-hotel ini, Anda mungkin harus tinggal bersama masyarakat setempat di desa. 

TIPS
Pusat Informasi Pariwisata Halmahera Utara (TIC) Jl. Bhayangkara, Tobelo. Pusat Menyelam di Pulau Kakara Jika Anda berencana untuk menyelam, waktu terbaik untuk berkunjung pada bulan Mei hingga Oktober. Untuk berselancar, waktu terbaik adalah bulan November dan Desember, ketika gelombang berada pada titik tertinggi. Jika Anda memutuskan untuk tinggal di dengan penduduk setempat, pastikan untuk membawa pemandu. Bawa obat anti nyamuk.


BERBELANJA
Suvenir di Halmahera sangat terbatas. Perisai (salawako) dan pedang (kalewang)adalah bagian dari budaya yang menarik, meskipun hanya dibuat khusus untuk Tari Cakalele, Tarian perang dan pagelaran seni namun Anda masih memiliki kesempatan untuk menemukan suvenir lainya di Tobelo di sebuah toko suvenir kecil di Jalan Bhayangkara, Lantai 2, Hibualamo, Tobelo.

BERKELILING
Bemo (becak bermotor / becak), mikrolet (minibus biru), bentor (kendaraan bermotor), ojek, dan becak merupakan transportasi darat umum di Pulau Halmahera. Anda dapat pula memilih penyewaan kendaraan yang dapat dibantu dari tempat penginapan.

KULINER
Sangat mudah untuk menemukan beberapa restoran  atau warung di pulau ini. di sekitar Town Centre dan jalan Dufa-Dufa terdapat  beberapa restoran yang pasti akan memuaskan selera Anda.
Anda juga dapat mencicipi beberapa hidangan khas Pulau Halmahera, seperti Halua, boboko, Lapis Tidore, Kue Bilolo, Mam Raka dan Popeda.

KEGIATAN
Di selatan Morotai, tepatnya di teluk Tobello terdapat beberapa sisa-sisa Perang Dunia II. Sebagin besar lokasi di pulau ini memiliki medan alam yang sulit, jadi Anda harus datang ke sini dengan semangat berpetualangan. Wilayah unchartered di sini menciptakan sebuah suasana "Robinson Crusoe", karena sama sekali tidak ada tanda-tanda kehidupan di pulau-pulau karang yang  indah dan di hutan yang masih alami. Kegiatan yang paling populer di Halmaherai adalah menjelajahi perairan yang indah. Berselancar di pantai Dorume, terkenal dengan ombaknya yang besar, terutama pada bulan Desember, yang merupakan waktu terbaik untuk berselancar. Selain ombaknya yang besar, daya tarik lainya di sini adalah pasir pantainya indah, berkilauan di bawah sinar matahari karena mengandung butir logam. Nikmati pemandangan di Talaga Biru yang damai, telaga ini adalah kolam alami berukuran kecil dengan air sebening kristal, yang terletak di dekat desa Mamuya di kecamatan Galela. Menurut legenda setempat, para peri akan turun dari surga untuk mandi di sini. Menariknya, setiap daun pohon-pohon sekitarnya yang jatuh ke dalam kolam selalu hanyut ke pantai, meninggalkan air yang jernih. 


Pulau Dodola dikelilingi oleh pantai berpasir putih yang luas, yang sebenarnya menghubungkan pulau-pulau tetangganya seperti Dodola Besar dan Dodola Kecil. Dengan dikelilingi alam yang indah dan air jernih membuat tempat ini cocok untuk berenang, menyelam, snorkeling, atau sekedar bersantai. Dodola juga masuk dalam sejarah. Selama Perang Dunia II, Jenderal Mc Arthur dan pasukannya sering berkunjung ke sini untuk rekreasi. Pantai Kupakupa sangat ideal untuk bermain kano, berenang dan memancing. Batu Kopi terletak di Posiposi-Rao Pantai di barat daya Morotai. Namanya berasal dari cerita rakyat setempat yang menyatakan bahwa aroma kopi yang ada di tempat tersebut berasal dari batu yang ada di tempat tersebut. Biasanya aroma ini terasa menjelang sore hari. Di sini Anda bisa berenang, berselancar, menyelam, dan naik perahu. Bagi mereka yang tertarik berselancar, November dan Desember adalah bulan-bulan yang ideal untuk berkunjung. Pulau Kakara memiliki Hibualamo tertua (rumah besar atau balai desa) di sekitar Tobelo, dan dianggap sebagai tempat lahirnya kebudayaan Tobelorese. Kunjungan ke Terowongan Jepang pada Perang Dunia II Jepang, akan mengajak Anda kembali ke sejarah. Terletak di dua desa yaitu desa Samuda dan Duma Kecamatan Galela Barat, terowongan ini merupakan tempat persembunyian Militer Jepang pada Perang Dunia II. Terowongan yang ada di desa Samuda panjangnya 20 meter dan memiliki beberapa kamar yang diduga digunakan sebagai ruang pertemuan. Kunjungi bunker Kao untuk menyaksikan meriam Jepang dan belajar tentang pendudukan Jepang di Kao selama Perang Dunia II. Ada banyak peninggalan perang di sekitar kota ini, terutama di sekitar bandara Kuabang. Di sini terdapat beberapa bunker dan empat meriam, yang masih dalam kondisi baik. Bunker terbesar, dengan dua gedung dan koridor yang panjangnya 15 meter, dapat ditemukan di dekat landasan. Landasan itu sendiri dibangun oleh militer Jepang, dan sekarang menjadi salah satu fasilitas bandara yang paling penting di Halmahera Utara. Untuk kombinasi wisata alam dan sejarah, kunjungi pantai Sosol, Pantai ini memiliki pasir hitam dan ombak yang sedang, menjadikan tempat yang cocok untuk bersantai dan berenang. Sementara Anda di sini, sempatkan diri Anda melihat bangkai kapal Tosimaru, kapal kargo jepang pada Perang Dunia II. Gunung Dukono yang mengagumkan merupakan salah satu dari tiga gunung berapi teraktif di Pulau Halmahera dan salah satu yang paling aktif di Indonesia. Uji nyali Anda dengan mendaki gunung yang masih mengelurkan asap ini. Pendakian ke atas gunung biasanya dimulai dari desa Mamuya. Di sana Anda akan menemukan sebuah pos gunung berapi, yang dapat memberikan informasi terkini tentang kondisi gunung berapi, menggunakan sepeda motor ke lereng gunung juga memungkinkan. Dari sana, Anda harus berjalan sekitar 2 jam melalui hutan dan melintasi beberapa jurang sampai akhirnya mencapai kawah lahar di sekitar kawah Dukono. Di sini Anda akan menemukan tempat berkemah bagi mereka yang ingin bermalam di Gunung Dukono. Dari tempat berkemah, lokasi kawah hanya satu jam ditempuh dengan berjalan kaki. Menyelam di perairan yang masih murni di antara ikan-ikan tropis adalah pengalaman yang luar biasa. Beberapa tempat menyelam yang paling populer adalah: Teluk Somola Anda akan menemukan pulau-pulau kecil, yang menawarkan air laut yang biru dan gerombolan pohon bakau. Di daerah ini, wisatawan dapat bermain kano sambil menikmati pemandangan Teluk Somola yang indah. Daerah ini dapat dicapai dengan kapal dari Pantai Pune, Kecamatan Galela. Pulau Tagalaya adalah salah satu pulau yang terletak di depan Kota Tobelo. Airnya tenang dan jernih, dan pantai berpasir putih mengelilingi pulau ini. 


Terumbu karang di sini kaya akan kehidupan lautnya dapat ditemukan pada kedalaman 2-10 meter di lepas pantai Tagalaya. Pohon bakau berdiri kokoh di pasir putih dan dikelilingi oleh karang, membuat kegiatan menyelam di sini menjadi pengalaman yang unik. Anda juga dapat menyaksikan penduduk yang sedang menunggu pancing mereka dimakan ikan. Taman Laut Tobotobo terletak di desa Toboto, Kecamatan Loloda dan merupakan tempat yang ideal untuk snorkeling atau menyelam. Tobotobo juga memiliki ribuan kelelawar yang bergelantungan di pohon bakau dan juga menjadi tempat mandi burung merpati putih dan biru. Pulau Rorangane adalah salah satu pulau berpenghuni di Halmahera Utara, terletak hanya 15 menit dari pelabuhan Tobelo. Serupa dengan Tagalaya, pantai di pulau ini memiliki air yang tenang dan jernih. Pantai pasir putih mengelilingi seluruh pulau ini. Selain menawarkan tempat berenang yang baik, terumbu karang pada kedalaman 10-30 meter juga menjadi lokasi yang ideal untuk menyelam.

Minggu, 29 Maret 2015

Pulau Banda, Maluku

Sejak abad pertama Masehi, kepulauan Banda telah menjadi produsen tunggal rempah-rempah seperti pala dan fuli. Pulau Banda dikunjungi oleh banyak kapal dari Cina, India, dan Arab. Rempah-rempah ini sangat berharga dan dijual dengan keuntungan yang sangat besar di pasar dunia saat itu. Masyarakat Banda sangat bertumpu pada sumber daya alam rempah rempah hingga berubah setelah Belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah dunia. Meskipun memiliki reputasi besar, Pulau Banda hanya sekumpulan pulau kecil yang terdiri dari tiga pulau besar dan tujuh pulau yang  lebih kecil. Kepulauan ini bertengger di tepi jurang bawah laut terdalam Indonesia yaitu Laut Banda. 


Perairan di sini dapat mencapai kedalaman lebih dari 6.500 meter. Dua pulau terbesar yaitu Banda Besar dan Naira, ditumbuhi banyak pohon pala. Pulau ketiga, yaitu Gunung Api atau 'puncak api' merupakan gunung berapi aktif. Di perairan sekitar pulau-pulau ini Anda akan menemukan beberapa taman bawah laut paling spektakuler. Anda dapat menikmati keindahan karang dan ikan berwarna-warni, berenang di air sebening kristal, menyelam, snorkeling, atau bahkan sekadar tamasya saja sudah cukup memuaskan hasrat berwisata bahari Anda. Terletak 132 km tenggara Ambon, kepulauan ini merupakan daerah terpencil namun sangat indah. Dengan terumbu karang berwarna warni, perairan laut hangat, dan kehidupan laut yang eksotis. Banda adalah surga bagi para penyelam dari seluruh dunia untuk menjelajahi sebuah tempat menyelam yang paling terpencil dan sangat alami di dunia. 


Saat ini, Banda telah menyihir para penyelam, pelaut, dan kapal pesiar dari seluruh dunia dengan keindahan alamnya. Baik di atas maupun di bawah laut, keindahan Banda dapat disejajarkan dengan keindahan Raja Ampat di Papua, sebuah surga wisata bahari lain di Indonesia Timur. Kepulauan Banda merupakan salah satu tujuan wisata Indonesia yang paling populer bagi para penyelam. Baik penyelam ahli maupun pemula. Semua dapat menyelam dari laguna dangkal di antara Bandaneira dan Gunung Api hingga ke dinding vertikal di Pulau Hatta. Kemanapun Anda pergi berkeliling di sini, maka akan menemukan pemandangan tropis yang menakjubkan, sejarah yang luar biasa, penduduk yang ramah, dan beragam terumbu karang yang masih alami. Scuba diving masih relatif baru di sini, tapi penyelam yang sudah ahli tidak harus bekerja keras untuk menemukan keindahannya. Bawah laut sekitar Ambon dan pulau terdekat Saparua memiliki beberapa tempat menyelam dengan reputasi mendunia. Ketika Anda menjelajahi permukaan bawah laut maka Anda akan melihat segalanya mulai dari hiu, kura-kura besar, ikan napoleon wrasse, ikan kerapu raksasa, tuna, sinar mobula, cepluk redtooth, berbagai spesies ikan paus, lumba-lumba pemintal, dan kerabat dekat lobster besar, hingga ikan karang yang  jinak atau ikan endemik lepu ambon. Datanglah ke Pulau Banda dan kunjungi oleh Anda rahasia yang tersimpan di Indonesia Timur ini. Meski penerbangan kesini tidaklah sering namun penantian Anda akan terbayar dengan keindahan surga tropis yang ideal ini.


AKOMODASI
Tinggal di kapal laut adalah cara yang ideal untuk menjelajahi Banda. Anda juga dapat memilih tinggal di kapal pesiar selama 7-14 hari. Tinggal di kapal lebih murah dan tidak memakan waktu, terutama jika Anda ingin menjelajahi tempat menyelam sebanyak mungkin. Periksa ke agen perjalanan untuk mendapatkan paket terbaik. Tidak terlalu banyak hotel di sekitar Kepulauan Banda. Hotel terbesar terletak tepat di bibir pantai yang berpasir putih. Anda dapat tinggal di hotel kecil atau penginapan dengan harga terjangkau sekaligus pelayanan terbaik. Ini juga merupakan alasan yang tepat untuk Anda tinggal lebih lama di Banda.

BERBELANJA
Anda dapat berbelanja cenderamata lokal di sini, makanan tradisional, atau makanan ringan. Hampir sebagian besar makanan di Banda merupakan makanan tradisional. Di sini tersedia cenderamata lokal yang terbuat dari sisa makanan laut. Cenderamata tersebut bisa sangat menarik meski berukuran besar. Mutiara dari Banda adalah souvenir yang indah untuk Anda bawa pulang.


BERKELILING
Di Bandaneira, kebanyakan orang berkeliling untuk berwisata dengan berjalan kaki. Atau dengan ojek dan becak untuk perjalanan yang sedikit lebih jauh. Untuk menyebrang dari satu pulau ke pulau lain Anda perlu menyewa perahu. Harganya dapat bervariasi tergantung jarak tetapi biasanya berkisar antara Rp120.000,00 hingga Rp500.000,00.

KULINER
Makanan laut segar yang didatangkan langsung dari laut adalah menu terbaik di Banda. Pegawai penginapan akan menyajikan makanan seafood bagi Anda. Cicipilah ikan panggang khas Banda. Selain itu ada juga beberapa restoran kecil yang menyajikan beragam makanan Indonesia. Selama Anda berada di pulau rempah-rempah ini, jangan lewatkan untuk mencoba selai buah pala. Pala juga tersedia dalam bentuk makanan yang diawetkan berupa manisan pala dan irisan buah yang dikeringkan. Hidangan lokal lainnya termasuk terung isi dengan pasta almond dan ikan saus buah pala. Jika Anda bepergian bulan Desember cobalah buah angur yang terlihat seperti buah zaitun tetapi rasanya manis. Banyak penginapan menyediakan menu makanan lengkap atau makan malam yang diatur.


TRANSPORTASI
Cara termudah untuk pergi ke Banda adalah mengawalinya ke Ambon. Ambon adalah ibukota Pulau Ambon, terletak 132 km sebelah utara Banda. Untuk mencapai Ambon Anda bisa terbang secara langsung dari Denpasar-Bali yang transit di Ujung Pandang.  Garuda Indonesia terbang dari Jakarta (CGK) yang transit di Bandara Hasanuddin-Makassar, atau Denpasar-Bali (DPS) yang transit di Ujung Pandang (UPG) lalu ke Bandara Pattimura di Ambon (AMQ).  Penerbangan lainnya adalah dari Langur-Maluku Tengah (LUV), Juanda-Surabaya (SUB), dan Jeffman-Sorong,  Papua (SOQ). Lion Air, Batavia Air, dan Mandala Airlines melayani jalur Ambon-Jakarta dengan transit di Makassar atau Surabaya. Dari Ambon, Anda bisa menuju Kepulauan Banda dengan pesawat kecil carteran atau menggunakan Merpati Airlines yang terbang ke Banda Neira. Tidak tersedia penerbangan pulang-pergi. Penerbangan kembali harus melalui Banda Neira. Penerbangan beroperasi seminggu sekali atau setiap dua minggu. Oleh karena itu, tempat ini merupakan objek wisata indah yang sunyi namun sangat ideal. Alternatif lain Anda dapat menyeberangi Laut Banda dengan feri. Pelni menyediakan kapal feri dua kali seminggu dengan kapal KM Ciremai dari Ambon ke Bandaneira. Pastikan Anda dua kali memeriksa jadwal untuk perubahan yang tak terduga.


KEGIATAN
Menyelam adalah daya tarik utama di sini. Dikelilingi oleh air sebening kristal dan kehidupan laut yang eksotis, Kepulauan Banda merupakan tempat yang ideal untuk berwisata bahari. Gerombolan ikan berwarna-warni dan makhluk laut lainnya hidup di perairan ini yang bahkan penyelam paling berpengalaman akan terkagum-kagum. Kepulauan ini memiliki lebih dari 25 situs menyelam, karena itulah Anda tidak akan merasa bosan. Beberapa tempat yang paling populer adalah Pulau Ai sebuah tempat yang sangat indah namun Anda patut berhati-hati dengan permukaan lautnya yang kasar, ada juga Batu Kapal, Hatta Reef (Karang Hatta), Pulau Keraka, dan Nusa Laut. Berlayar adalah kegiatan tepat bagi Anda yang ingin menaklukkan batas laut.  Sail Banda merupakan salah satu kegiatan paling menarik karena ratusan wisatawan  datang ke perairan ini. Sail Banda [sailbanda.com] adalah acara yang pasti tidak ingin Anda lewatkan. Acara ini menarik minat para pelaut paling berani dari seluruh dunia yang akan datang ke Banda untuk menaklukkan kondisi lingkungan yang menantang dan berangin. Bandaneira adalah kota sepi yang menawan dengan pohon berbaris di tepi jalan. Di sini Anda dapat berjalan-jalan dan melihat sisa-sisa reruntuhan dari masa kolonial. Benteng yang direnovasi yaitu Belgica Fort adalah sebuah benteng dari abad ke 17. Anda bisa masuk ke dalam dan merasakan kembali ke periode ketika perdagangan rempah-rempah mendominasi pulau ini. Jika Anda bersabar untuk menunggupencahayaan terbaik maka Anda akan dapat menangkap objek fotografi yang memuaskan. Dapatkan juga pemandangan menakjubkan saat matahari terbit di Pulau Gunung dengan sebelumnya mendaki puncak Gunung Api. Pendakian selama 90 menit ini merupakan kegiatan yang menantang dan tersedia pemandu untuk Anda. Bersantai sambil berenang di pantai selatan Banda Besar atau di pulau Nailaka yang kecil. Salurkan naluri petualang Anda dengan hikingdengan mengunjungi berbagai tempat seperti desa tradisional dan hutan pala berumur empat abad. Ada banyak tempat lain untuk Andalihat  dan jelajahi di pulau yang seolah terahasiakan ini.


Berikut ini tempat-tempat menyelam terbesar di kepulauan Banda.
Sonegat : merupakan tempat terdekat untuk menyelam, hanya lima menit dengan perahu dari hotel sekitar. Letaknya di lengahLaut Sonegat antara Banda Neira dan Gunung Api. Cobalah Anda turun menyelam di antara dinding curam dan memanjang 25 meter di gunung yang berbatu. Ada banyak ikan tuna berukuran besar di sini, juga beberapa ikan Girdled biru dan ikan angel fish.
Pulau Keraka : Pulau Keraka atau Pulau Kepiting hanya berjarak beberapa menit dari  pintu masuk utara Neira-Gunung Api. Hamparan pasir di pesisir utara pantai sangat cocok untuk piknik. Di pantai selatan, 18 meter ke bawah, Anda akan menemukan dinding kecil ditutupi ratusan tunicates besar yang berwarna biru dan kuning. Di timur pantai, ada bermacam-macam ikan karang dan barracuda sepanjang setengah meter.
Pulau Sjahrir Batu Kapal : dulunya dikenal sebagai pulau Pisang dan Batu Kapal, berjarak 20 menit dengan perahu dari Bandaneira. Kedua tempat ini merupakan kombinasi yang baik untuk menyelam di pagi hari, piknik di pantai, atau menyelam sore hari.
Pulau Lontar : berada di tepi luar Pulau Lontar merupakan bagian dari tepi kaldera cekung yang menawarkan Anda beberapa situs menyelam yang menakjubkan.
Batu Belanda : Di tempat ini, Anda akan menemukan banyak barel, tabung busa, gua-gua kecil, dan celah batu. Ikan di sini bervariasi, termasuk snappers, ikan kaisar besar dan ikan Girdled angel fish biru, keling, ikan bersirip besar, dan ikan banner fish.
Pulau Ai : Bersama dengan Pulau Hatta, pulau ini menawarkan tempat terbaik di Banda untuk menyelam. Pantai utara dan barat daya Ai dikelilingi tembok karang yang sempurna, penuh dengan gua-gua dan, merupakan habitat dariikan harbors fish
Pulau Hatta : berjarak sekitar 25 km dari laut dari Banda Neira. Atol Skaru, merupakan sebuah karang yang hampir tenggelam beberapa ratus meter dari titik selatan pulau Hatta. Di antara koral-koral Anda dapat menyaksikan berlalunya gerombolan ikan Unicornfish, Fusiliersikan jack dan rainbow runners, whitetip sharks yang berukuran hampir 2 meter, napoleon wrasse, dogtoothedtuna, dan kura-kura sisik.

Sabtu, 28 Maret 2015

Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur

Alor memiliki nama yang pendek hanya empat huruf tetapi keindahan di darat dan di bawah lautnya sangatlah panjang bahkan tak cukup satu minggu untuk menggapainya. Alor begitu penuh kejutan sekaligus mengagumkan mulai dari taman bawah laut, budaya moko, suku tradisional di pegunungan, hingga Al-Quran tertua di Asia Tenggara. Apakah ini tempat wisata bahari idaman selain Raja Ampat? Alor dikenali sebagai Pulau 1.000 moko, berlokasi di bagian timur Flores, ProvinsiNusa Tenggara Timur. Sebuah tempat dengan kekayaan bawah laut yang mengagumkan meski belum tersohor seperti Raja Ampat atau Taman Nasional Komodo. Akan tetapi, para penyelam yang pernah menjajalnya menceritakan dari mulut ke mulut bahwa keindahan Alor tak kalah bahkan bila dibandingkan dengan Kepulauan Karibia yang tersohor itu dan bisa jadi lebih megah. 


Alor menyimpan daya tarik alam, budaya, dan sejarah yang diminati para petualang, peneliti, dan tentunya wisatawan. Meski akses masih terbatas (umumnya dari Kota Kupang dengan pesawat atau kapal laut) tetapi itu tidak menyurutkan minat untuk menjelajahi keistimewaan dan keindahannya. Salah satu keunikan pulau ini adalah ditemukannya banyak moko, padahal di Alor sejak awal masyarakatnya memang tidak pernah memproduksi moko karena merupakan budaya Dongson di Vietnam Utara. Anda dapat mengunjungi Museum 1000 Moko untuk melihat lansung kekayaan budaya Alor, termasuk juga tenunan indah dengan beragam warna dan corak. Tenunan khas Alor (kawate) bahkan sudah melanglangbuana hingga ke Jepang. Di bawah laut sekitar Alor setidaknya ada lebih dari 50 titik menyelam yang tersebar hingga Pulau Pantar. Lokasi menyelam di Alor telah dikunjungi oleh banyak penyelam dari berbagai negara, seperti Amerika, Australia, Austria, Inggris, Belgia, Belanda, Jerman, Kanada, Selandia Baru, dan beberapa negara di Asia. 



Dari sekian banyak titik meyelam, 20 di antaranya berkualitas prima dan termasuk terbaik di dunia. Karl Muller dalam bukunya “East of Bali”, menyebutkan bahwa Alor memiliki air laut yang bersih, biota laut yang beraneka ragam, dan terdapat titik-titik selam yang dapat dinikmati pada malam hari. Ia menyebut Alor sebagai taman laut kelas dunia. Di daratan Pulau Alor berdiam beberapa suku tradisional Flores dengan adat-istidat yang tidak banyak berubah sejak zaman batu, bahkan salah satunya masih menyimpan tradisi membuat pakaian dari kulit pohon (pakaian ka). Kemegahan budaya Alor dapat Anda jumpai pada suku Takpala yang tinggal di Desa Lembur Barat, Alor Tengah Utara. Suku adat ini masih memegang teguh  tradisi dengan mempertahankan rangkaian bangunan adat berbentuk limas beratap daun kelapa, ditopang empat pilar dalam bingkai pohon asam dan berdinding anyaman bambu. Desa ini didiami suku Abui sebagai suku terbesar di Alor dengan dua rumah adat sebagai simbol utama dan 13 rumah gudang (lumbung pangan). 


Salah satu kekayaan budaya di Nusa Tenggara atau Sunda Kecil adalah wilayah ini memiliki banyak sekali bahasa daerah (baca: bahasa suku). Di Pulau Alor ada puluhan bahasa dari suku yang mendiami kampung-kampungnya. Banyaknya bahasa di Alor telah ditelaah oleh peneliti bahasa mancanegara sejak tahun 1930-an. Di pesisir pantai Alor, ada sebuah desa yang menyimpan Al-Quran tertua di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Al-Quran tersebut terbuat dari kulit kayu dan pewarna alam dengan usia diperkirakan lebih dari 800 tahun. Al-Quran tua ini pernah sekali keluar dari Alor pada April 2011 untuk dipamerkan dalam Festival Legu Gam, Ternate, melalui Kesultanan Ternate.Luas Pulau Alor adalah 2.119,7 km² dengan jumlah penduduk sekira 181.913 jiwa (2010). Kabupaten Alor sendiri merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 20 pulau dalam 17 kecamatan. Ada 9 pulau yang telah dihuni, yaitu: Pulau Alor, Pulau Pantar, Pulau Pura, Pulau Tereweng, Pulau Ternate, Kepa, Pulau Buaya, Pulau Kangge, dan Pulau Kura. 11 pulau lainnya tidak berpenghuni, masing-masing Pulau Sikka, Pulau Kapas, Pulau Batang, Pulau Lapang, Pulau Rusa, Pulau Kambing, Pulau Watu Manu, Batu Bawa, Pulau Batu Ille, Pulau Ikan Ruing dan Pulau Nubu. Alor termasuk salah satu dari 92 pulau terluar di Indonesia karena berbatasan dengan Timor Leste dan Selat Ombay di sebelah selatan. Alor adalah kepulauan yang dilintasi jalur pelayaran dagang internasional ke Samudera Pasifik. Di bagian Utara Alor berbatasan dengan Laut Flores, di bagian Barat dengan Selat Lomblen dan Kabupaten Lembata, serta di bagian Timur dengan kepulauan Maluku Tenggara Barat. 


Wilayah Pulau Alor mempunyai ketinggian rata-rata sekira 6 hingga 1700 meter di atas permukaan laut dengan iklim semiarid, yaitu terjadi pergantian musim yang periodenya tidak seimbang. Setiap tahun musim hujannya singkat selama 3–5 bulan dan musim kemaraunya panjang 7-8 bulan. Sungai-sungai di Pulau Alor terbilang pendek dan sempit serta mengalir ke arah utara dan selatan lalu bermuara di Laut Flores, Selat Ombai dan Teluk Kalabahi. Saat ini Kabupaten Alor terdiri dari 17 kecamatan dengan kondisi daratan yang berbukit dan bergunung sehingga memberi variasi iklim yang berbeda tetapi bermanfaat untuk beragam tanaman produksi. Beberapa tanaman yang dibudidayakan adalah: padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kelapa, kopi, jambu mente, cengkeh, kemiri, pinang, vanili, kakao, pala, dan lada. Keindahan alam dan keramahan masyarakat di pulau ini seakan menyatu dan membingkiskan pengalaman yang berkesan. Kadang dalam kesederhanaan dapat Anda termukan kedekatan hati dan kesan yang mendalam. Berkunjung ke Alor akan memberi Anda pengalaman menikmati alam yang indah dan sentuhan interaksi masyarakatnya yang ramah. Hal itu seperti banyak disebut orang-orang bahwa kepanjangan Alor adalah: Alam Lestari dan Orang Ramah.


AKOMODASI
Kota Kalabahi yaitu ibu kota Kabupaten Alor adalah tempat yang kini terus menggeliat sebagai tujuan wisata. Di kota ini ada beberapa penginapan yang meski sederhana tetapi cukup membuat nyaman dengan keramahan dan kelezatan kulinernya.

TIPS
Apabila Anda ingin mengunjungi Desa Tradisional Takpala maka sebelumnya dapat menghubungi Dinas Pariwisata Kabupaten Alor untuk dibantu agar dapat melihat tarian lego-lego. Tarian ini dilakukan sekira 20 orang dengan bergandengan tangan dan bergerak melingkari mesbah (batu bersusun) yang di atasnya disimpan moko. Tariannya diiringi tetabuhan gong dimana para penari lelaki akan bersyair dan mengenakan perlengkapan adat termasuk senjata. 


Desa Takpala yang dihuni suku Abui menyandarkan kebutuhan sehari-hari pada hasil hutan sehingga apabila berkunjung ke sana siang hari maka suasana kampung nampak sepi karena mereka sedang pergi ke hutan. Oleh karena itu, Anda perlu meminta bantuan Dinas Pariwisata setempat untuk menyiapkan atraksinya. Desa tradisional Takpala berada di Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor. Perjalanan ke sana dari Bandar Udara Mali dapat ditempuh dengan ojek. Tersedia angkutan umum dari Terminal Kalabahi atau menggunakan bus jurusan Bukapiting lalu turun di Takalelang. Perjalanan dari Takalelang menuju Takpala memerlukan waktu sekitar 15 menit jika berjalan kaki menanjak tetapi menyuguhkan panorama pesisir pantai yang indah. Adalah tindakan bijaksana apabila Anda turut menjaga kelestarian biota laut di perairan Alor dengan tidak melakukan pengrusakan saat menyelam. Tidak perlu memaksakan diri ingin menyentuh karang atau hewan kecil yang tak berdaya meskipun mereka memang sangatlah indah dan menawan. Satu lagi, jangan membuang sampah apapun ke laut maupun pinggir pantai. Bagaimanapun masyarakat setempat sangat menghargai peran Anda turut menjaga kebersihan dan kelestarian alam di Alor. Alam cantik di Pulau Alor tidak layak dikotori oleh sampah apalagi dirusak dengan bom untuk menangkap ikan.


BERBELANJA
Di Kalabahi, yaitu ibu kota Kabupaten Alor, tersedia rumah makan, penginapan, pemandu wisata, dan toko souvenir khas Alor. Ada Pasar Kedelang di Kota Kalabahi sebagai tempat untuk Anda berbelanja kebutuhan harian hingga oleh-oleh khas Alor. Pasar ini juga dapat menjadi tempat apabila Anda ingin melihat dan berinteraksi dengan penduduk Alor yang datang dari berbagai kampung termasuk mereka  dari pelosok gunung maupun  pesisir pantai dari pulau lain. Dekranasda atau Dewan Kerajinan Rakyat Nasional Alor berlokasi di Jalan DR. Soetomo di Kota Kalabahi. Tempat ini menjual beragam tenunan alor yang indah kaya corak dan warna. Anda dapat memilih corak gambar penyu, gajah, ikan, ayam, dan tentunya bunga kenari. Tenunan alor dikenal masyarakat setempat sebagaikawate. Dekranasda juga menjual beraneka hasil kerajinan khas alor lainnya seperti dompet, hiasan rambut, tas kecil, hingga kaos bertuliskan Alor.


BERKELILING
Untuk berkeliling di Alor maka pilihan terbaik adalah menyewa kendaraan yang dapat disediakan melalui perantara penginapan atau hotel tempat Anda tinggal. Dari sana juga dapat Anda minta bantuan pemandu untuk mengantar dan menjelaskan banyak lokasi menarik di Pulau Alor. Apabila masih kesulitan maka dapat menghubungi petugas Dinas Pariwisata setempat, salah satunya adalah Mahdi (081331800188). Ia adalah orang yang dapat diandalkan dan tentunya mengenal banyak tujuan wiasta di Pulau Alor. Apabila Anda memilih menggunakan kendaraan umum maka bemo atau angkutan umum kota  yang berwarna merah dan angkutan umum desa yang berwarna biru dapat dimanfaatkan. Ada pilihan lain yaitu berupa bus atau ojek. Angkutan umum di Alor dihiasi banyak stiker dan jangan kaget saat melaju akan diiringi suara musik yang keras untuk menarik perhatian calon penumpang. Meski demikian tempat duduk dan suasana di dalam kendaraan ini cukup nyaman. Dalam waktu tidak lama Anda dapat bercengkrama dengan orang di dalamnya itu karena masyarakat Alor terkenal ramah dan mudah tersenyum. Mereka juga dengan senang hati dapat memberi Anda penjelasan atau bantuan arah dan tempat yang ingin Anda tuju saat berkeliling.


TRANSPORTASI
Untuk menyambangi Pulau Alor, Anda dapat memanfaatkan transportasi udara dari Kota Kupang, Ibu kota Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari Kupang ada beberapa maskapai penerbangan yang melayani jalur ke Bandar Mali di Kota Kalabahi. Waktu tempuh dengan pesawat sekira 1 jam. Trans Nusa menyediakan penerbangan setiap hari dari dan ke Kupang-Alor. Untuk reservasi dapat menghubungi kantornya, yaitu: Trans Nusa, Jalan Jenderal Soedirman, No. 68, Kupang, Telp. +62 380 822555. Pilihan transportasi lain dari Kupang adalah menggunakan feri dengan waktu tempuh 12 jam menuju Larantuka. Berikutnya melanjutkan perjalanan dengan naik kapal kayu menuju Pelabuhan Kalabahi sekira 1 jam. Pelabuhan Kalabahi cukup ramai karena melayani arus lalu lintas laut bagi kapal penumpang, niaga dan kargo, serta perahu tradisional. Semua kapal mempunyai jadwal yang menghubungkan Kalabahi dengan desa-desa di Alor maupun daerah-daerah di wilayah NTT lainnya. Anda dapat berkeliling di Kota Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor menggunakan angkutan umum yang disebut bemo. Ada dua jenis angkutan umum di Kalabahi, yaitu yang berwarna merah (kota) dan biru (desa). Kendaraan ini akan mendendangkan lagu bersuara nyaring untuk menarik perhatian calon penumpang juga dihiasi banyak stikel dan tulisan popular yang mendefeinisikan sang pemiliknya. Selain bemo, ada juga bus antarkecamatan, ojek dan juga kendaraan sewaan yang akan sangat bermanfaat apabila Anda tidak ingin berganti-ganti kendaraan umum. 


KULINER
Secara pasti kuliner khas Alor adalah kenari, jagung titi, dan kue rambut. Ketiga kudapan ringan tersebut mudah Anda jumpai di pasar tradisional Kalabahi. Untuk mendapatkan ketiganya sekaligus dalam satu kardus cukup Rp50.000,-. Kue rambut bentuknya mirip gumpalan rambut dan biasanya menjadi teman minum kopi atau teh. Kudapan ini terbuat dari adonan tepung tapioka, tepung beras, air gulan pohon lontar, dan gula pasir. Untuk membuatnya tipis seperti rambut adalah melalui cetakan berbahan kaleng yang dasarnya dilubangi seperti saringan lalu diteteskan ke wajan yang telah diisi minyak panas. Adonan dibentuk seperti kerucut dengan melipatnya kemudian digoreng. Jagung bose diolah dari jagung berbiji putih yang direndam di air kapur sirih. Kulit arinya dibuang lalu bulir jagung dijemur, direbus hingga matang kemudian disiram santan. 


Bubur jagung ini biasanya menjadi dinikmati bersama ikan bakar atau sebagai pengganti nasi. Makanan khas Alor ada juga hasil olahan jagung lainnya yaitu jagung titi. Terbuat dari biji jagung yang dipipil bijinya menjadi bulir kemudian disangrai dalam kuali tanah liat dengan tungku kayu. Berikutnya ditumbuk perlahan (dititi) dengan batu hingga pipih. Biasanya jagung titi dinikmati bersama kenari. Lodeh jantung pisang adalah kuliner khas Alor yang patut dicicipi. Berupa bagian dalam jantung pisang kepok yang dipilih dan dipilah kemudian dicampur bumbu kaldu yang nikmat. Mama Resto berlokasi di Pantai Kadelang, Kota Kalabahi, tidak jauh dari pasar terbesar di kota ini yaitu Pasar Kedelang. Mama Resto berdiri sejak awal tahun 2012 dengan menu andalan berupa ikan kuah asam yang lezat. Kelebihan restoran ini adalah menyuguhkan pemandangan pantai dan gunung di hadapannya sehingga saat Anda melahap aneka kuliner khas Alor  akan dimanjakan suasana pantai dan gunung. Tempatnya terbilang sangat nyaman, bersih, dan terawat berupa bangunan panggung dari kayu yang berada di pinggir pantai. Alamatnya di Pantai Kadelang, Kalabahi, Telp: +62 0386 222 2845. Di Pantai Reklamasi, tepatnya Jalan Binongko ada aneka warung yang buka malam hari hingga pukul 01.00. Di sini ada aneka jajanan dan makanan seperti gado-gado, soto, bakso, sate ayam, hingga ikan bakar. Rumah Makan Lalapan Happy di Jalan Binongko juga buka malam hari dengan menu andalannya adalah nasi ayam kampung yang lezat, Apabila memang Anda mencari makanan padang maka dapat menyambangi Rumah Makan Padang Gantiang. Lokasinya di Jalan dipenogoro No. 69 dan buka pagi hingga sore. Tentu saja menu andalannya adalah nasi rendang yang terkenal itu. 


Di Pulau Alor bahkan masih ada beragam biota laut langka yang belum diberi nama. Semuanya begitu memesona. Para penyelam menamakan titik-titik diving tersebut sebagai Baruna’s Dive Sites at Alor, lokasinya terbentang mulai dari Alor Besar, Alor Kecil, Dulolong, Pulau Buaya, Pulau Kepa, Pulau Ternate, Pulau Pantar, dan Pulau Pura. Beberapa titik meyelam yang terkenal di Alor telah dinamai, yaitu:Baruna’s Point, Never-Never wall, Cave Point, Barrel Sponge Wall, Mola-Mola Point, Night Snacks, Alor Expree, Rocky Point, Three Coconuts, Moving Pictures, Eagle Ray Point, Rahim’s Point, Tuna Channel, Anemone Country, Sharks Reeway, Octopus Garden, Captain’s Choice, The Refrigerator, Half Moon Bay, Peter’s Prize, Crocodile Rook,  The Edge, Coral Clitts, Baeylon, The Arch, Fallt Line, The Pacth, Nite Delht, Kal’s Dream, The Ball, Trip Top, The Mlai Hall, No Man’s Land, The Chatedral, School’s Ut, dan Shark Close. Nama-nama titik menyelam  tersebut datang dari operator diving atau kadang dari penyelam sendiri. Kadang satu lokasi memiliki dua atau tiga nama. Beberapa di antaranya tidak diberi nama dan disimpan oleh operator diving untuk memberi kejutan bagi para penyelam. Selain tempat-tempat tersebut sebenarnya masih banyak tersebar titik meyelam yang masih terus dijelajahi olah para penyelam dan segera diberi nama. Jangan heran di sekitar perairannya akan Anda temui kapal-kapal yang datang dari Bali atau Taman Nasional Komodo untuk tinggal beberapa lama dan menjajal banyak titik menyelamnya. 


Saat di darat dan beristirahat selepas menyelam mengapa tidak meluangkan waktu sehari berkeliling mennikmati budaya Alor. Salah satunya adalah melihat langsung Al-Quran tua di Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut. Al-Quran tertua di Indonesia bahkan di Asia Tenggara ini ditulis pada kulit kayu dengan pewarna alam dan masih utuh kelengkapan ayat dan suratnya meskipun beberapa bagian sudah terkoyak. Saat ini Al Quran tersebut disimpan oleh Nurdin Gogo yang menjadi generasi ke-15 keturunan Iang Gogo, yaitu salah satu penyebar agama Islam yang datang dari Ternate pada masa Sultan Baabullah (1570-1583) tetapi  diperkirakan Al-Quran tua ini sudah ada sebelum masa pemerintahannya. Bagi Anda pendaki gunung dapat menjajal tempat yang masih perawan, yaitu Gunung Delaki Sirung di Pulau Pantar dan Gunung Koya-Koya di Pulau Alor. Beberapa gunung di Pulau Alor dan pulau sekitarnya perlu meminta izin dari kepala desa atau tetua adat, untuk itu pastikan hal ini dipenuhi dengan bantuan seorang pemandu berpengalaman.  Hutan Nostalgia adalah tempat bagi Anda yang ingin menyimpan kenangan selepas menyambangi Alor. 


Di sini Anda dapat menanam pohon dengan nama dan alamat yang dapat dilihat apabila suatu waktu datang kembali ke Alor. Sambangi beberapa desa tradisional di Alor seperti Takpala. Sebuah perkampungan tradisional di Alor meliputi 10 hingga 50 rumah yang berjajar mengelilingi sebuah tumpukan batu yang disebut misbah, yaitu batu bersusun sebagai pusat ritual pemujaan, simbol pemersatu sekaligus kekuatan spiritual suku. Sebagai kampung tradisional, Takpala memiliki 12 rumah adat dan merupakan tujuan wisata Alor yang telah ditata cukup baik. Memasuki kawasan Desa Takpala tidak dipungut retribusi tetapi untuk menyaksikan rangkaian tarian adat dan atraksinya maka ada biaya sebesar Rp 1 juta. Ini adalah harga yang sepadan dengan kesempatan melihat langsung beragam tarian paling terkenal dari suku terbesar di Alor. Selain itu, berfoto bersama tetua suku atau anak-anak mereka akan menjadi kenangan yang sangat berkesan dan dapat Anda dipamerkan kepada keluarga atau rekan-rekan sepulangnya nanti. 

Kamis, 26 Maret 2015

Gunung Iya, Nusa Tenggara Timur

Flores adalah pulau di kawasan timur Indonesia dan memilki banyak gunung yang ideal untuk kegiatan hiking bahkan termasuk terbaik di Indonesia. Di Flores terdapat sekira 11 gunung api aktif dan sejumlah kerucut gunung api tidak aktif. Gunung api yang aktif di pulau ini di antaranya adalah Kelimutu, Egon, Poco Ranakah, Lewotobi, dan Gunung Iya. Berbicara gunung api di Flores, kebanyakan orang mungkin lebih mengenal Kelimutu berikut danaunya yang fenomenal, yaitu Danau Kelimutu atau dikenal juga dengan nama lain Danau Tiga Warna. Akan tetapi, selain gunung ini sebenarnya ada gunung api lain yang layak untuk disambangi dan tentunya menantang untuk didaki, yaitu Gunung Iya. Gunung menawan ini lokasinya sekira 7 kilometer dari pusat Kota Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Gunung Iya merupakan salah satu gunung api di Flores yang termasuk ke dalam bagian dari jalur vulkanik Banda. 


Berada paling selatan dari gugusan gunung api di Flores, gunung berketinggian sekira 655 m dpl ini berdiri tak jauh dari Gunung Roja dan Gunung Meja. Kedua gunung ini disebut-sebut sebagai penghalang atau pelindung bagi Kota Ende atas dampak langsung letusan Gunung Iya. Gunung Roja yang membentang dari timur ke barat disebut-sebut sebagai penahan lajunya aliran produk letusan Gunung Iya ke arah utara dan timurlaut. Produk letusan tersebut  terutama berupa awan panas. Sementara, Gunung Meja (Gunung Pui) diperkirakan dapat menahan lajunya awan panas Gunung Iya ke arah timurlaut Kota Ende. Adapun jenis erupsi Gunung Iya berdasarkan data geologi dan sejarahnya adalah erupsi eksplosif dan efusif. Erupsi jenis tersebut berpotensi menghasilkan endapan piroklastik dan lava. Aktivitas erupsi Gunung Iya disertai awan panas, aliran piroklastik, jatuhan piroklastik, lontaran bom vulkanik, lontaran batu pijar, hujan abu lebat, dan aliran lava (bahaya primer) serta longsor atau lahar (bahaya sekunder). 


Status Gunung Iya kini dinyatakan aktif normal dan merupakan gunung stratovolcano yang terakhir kali meletus tahun 1969. Tercatat dalam sejarah, Gunung Iya telah meletus sebanyak 8 kali, yaitu tahun 1671, 1844, 1867, 1868, 1871, 1882, 1953, dan 1969. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tenggang waktu antar satu letusan dan letusan berikutnya berkisar antara 1 sampai 173 tahun. Akan tetapi, berdasarkan hasil penelitian, siklus aktifitas erupsi Gunung Iya terjadi rata-rata 17 sampai 20 tahun sekali. Terhitung sejak letusan terakhir tahun 1969, Gunung Iya sudah tidur lebih dari 40 tahun. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa letusan selanjutnya akan menjadi letusan yang sangat dahsyat. Apalagi diprediksi bahwa rekahan di kawah gunung yang dalam dan aktif mengeluarkan asap fumarol diprediksi berpotensi menimbulkan longsoran besar dan tsunami. Untuk itu, pemantauan terhadap aktifitas gunung ini perlu diperhatikan dan dilakukan secara intensif. Pusat pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Iya berada di Pos Pengamatan Gunung Iya yang terletak di Tewejangga, Kampungbaru. Tewejangga berada tepat di sebelah utara Gunung Iya.


KEGIATAN
Trekking atau hiking tentu menjadi kegiatan yang cukup menantang dalam menaklukan Gunung Iya. Mendaki Gunung Iya dapat saja lebih berbahaya dan sulit dibanding mendaki Kelimutu. Meski ketinggiannya lebih rendah dibanding Kelimutu tetapi jalur pendakian Gunung Iya  terbilang cukup jauh dan berbahaya sebab terdapat jalur yang tidak rata (banyak terdapat jalur rekahan yang dalam). Jalur ini cukup berbahaya (terutama saat menuruni gunung) terlebih bagi yang tidak mengenal medan. Oleh karena itu, pendakian hendaknya didampingi pemandu atauguide berpengalaman saat mendaki Gunung Iya. Puncak Gunung Iya dapat dicapai dari tiga titik awal pendakian. Jalur pertama dan yang paling sering dipilih para pendaki adalah memulai pendakian di Kampung Rate. Kampung Rate dapat ditempuh dengan berkendara dari Kota Ende. Jalur titik ini melintasi jalur punggungan bagian utara Gunung Iya dengan kemiringan jalur tempuh sekira 30-40 derajat. Dibutuhkan sekira 3 jam mendaki untuk sampai di puncak atau bibir kawah. Jalur kedua dimulai dari pelabuhan Ende menggunakan perahu sampai di kaki barat Gunung Iya. Dari kaki gunung bagian barat ini, pendakian dapat ditempuh dalam waktu lebih singkat, yaitu sekira 2 jam. Akan tetapi, jalur ini meliputi pendakian melalui lereng terjal dengan kemiringan 40-60 derajat. Jalur pendakian lainnya dapat dimulai dari Kampung Arubara yang berada di lereng tenggara Gunung Meja. Dari Kota Ende, perjalanan menuju Arubara juga dapat ditempuh dengan berkendara baik motor atau mobil. Apabila mengambil jalur ini, pendaki akan juga melintasi Gunung Roja untuk sampai ke Kawah 1. Durasi tempuh jalur ini relatif lebih lama, yakni sekira 4 jam namun medan pendakiannya tidak terlalu sulit. Setibanya di puncak gunung, pemandangan alam di sekitar yang sungguh memesona mampu membayar kelelahan setelah mendaki gunung yang terbilang tidak terlalu tinggi ini. Gunung Meja dan Gunung Roja yang membentang memisahkan Gunung Iya dan Kota Ende adalah pemandangan alam Flores yang layak diabadikan. Belum lagi pemandangan Kota Ende yang memang terletak tak jauh dari kaki Gunung Iya. Pastikan kamera Anda dalam kondisi prima demi mengabadikan bentang alam yang memesona dari puncak Gunung Iya.


TIPS
Tidak disarankan mendaki Gunung Iya tanpa pemandu atau guideberpengalaman. Mengingat gunung ini tidak terlalu tinggi, pastikan Anda menggunakan sunblock atau topi karena di beberapa jalur pendakian, Matahari terasa sangat menyengat. Oleh karena itu, pendakian sebaiknya dimulai sejak pagi hari.  Suhu udara juga terbilang panas terutama saat bukan musim hujan. Bawalah persedian air yang banyak dan makanan ringan secukupnya.  Bawa dan kenakan pakaian yang nyaman dengan sepatu yang cocok untuk melintasi jalur pendakian yang tidak mudah dan mulus.


BERKELILING
Selama berada di Flores, tentu Anda tak ingin melewatkan potensi wisata lainnya di pulau ini. Apalagi, saat Anda menginap di Ende, terdapat sejumlah lokasi tujuan wisata andalan tak jauh dari sana. Sebut saja Taman Nasional Kelimutu. Selain berfungsi sebagai kawasan hutan lindung, taman nasional yang kaya aneka ragam flora dan fauna (beberapa terbilang langka dan endemik Flores) ini juga terbuka untuk kebutuhan wisata alam, rekresasi, pengamatan flora dan fauna, bahkan penelitian. Paling populer dari kawasan ini tentu saja keberadaan Gunung dan Danau Kelimutu yang melegenda sebab keunikan warna yang berubah-ubah tanpa bisa diprediksi perubahan warnanya.  Di Kota Ende sendiri, terdapat sejumlah tujuan wisata yang layak disambangi.Rumah Pengasingan Soekarno misalnya, akan membawa Anda pada ingatan dan wisata sejarah tentang seorang pendiri Negara Indonesia. Tak jauh dari rumah yang ditempati Soekarno selama 4 tahun, tampak sebuah pohon sukun dimana Soekarno kerap duduk dibawahnya dan merenungkan dasar Negara. Oleh karenanya, tak berlebihan apabila Rahim Pancasila adalah juga sebutan bagi Kota Ende. Selain itu, di Kota Ende terdapat pula Museum Bahari Ende. Desa tradisional Desa Moni dan Desa Wolotopo yang masing-masing memiliki potensi yang berbeda dan menarik juga layak masuk dalam agenda tujuan wisata Anda selama di Flores. Untuk info lengkap tentang potensi wisata masing-masing desa, silakan klik tautan desa-desa tersebut.


TRANSPORTASI
Untuk mendaki Gunung Iya, Kota Ende dapat dijadikan sebagai basis awal perjalanan atau sebagai tempat untuk beristirahat dan mendapatkan penginapan. Menuju Kota Ende dapat dicapai dengan memilih beberapa pilihan jalur perjalanan baik udara maupun laut. Apabila terbang dari Jakarta, Surabaya, Bali atau kota besar lainnya maka tujuan penerbangan Anda baiknya adalah ke Kupang terlebih dulu. Dari Kupang berikutnya penerbangan dilanjutkan menuju Ende sekira 40 menit.  Untuk jalur laut menuju Ende, terdapat sejumlah kapal-kapal penumpang dari Bali, Surabaya, dan Semarang yang terhubung langsung ke Kota Ende. Dari Ende, Anda dapat menyewa atau menggunakan jasa ojek untuk mencapai titik awal pendakian di Kampung Rate atau Kampung Arubara. Dari sana, siapkan stamina Anda untuk mendaki gunung dengan kemiringan jalur pendakian sekira 30-60 derajat selama beberapa jam pendakian.