Sebuah danau yang menjadi sumber air Sungai Kapuas menjulur sepanjang 1.143 kilometer dan mengambang di antara gunung-gunung berderet. Untuk menempuh danau ajaib ini Anda perlu menjatuhkan diri pada pelukan alam dengan menyusuri sungai sejauh ratusan kilo yang warnanya kecoklatan seperti kopi susu. Mengunjungi Taman Nasional Danau Sentarum adalah pembuktian jiwa petualangan Anda di jantung belantara Kalimantan. Di sini telah disatukan keindahan flora, fauna, dan budaya dalam satu keranjang wisata. Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) merupakan salah satu kekayaan alam menakjubkan Indonesia yang dapat Anda temukan di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Taman Nasional Danau Sentarum letaknya membentang di tengah Pulau Kalimantan dan fungsinya amat vital bagi kehidupan di sepanjang jalur sungai. Mengalir darinya beragam kehidupan sehingga menjadikan taman nasional ini diakui sebagai salah satu situs Ramsar, yaitu perjanjian internasional untuk melindungi konservasi alam seperti ini. Dengan luas wilayah sekira 132.000 ha, kawasan Taman Nasional Danau Sentarum melingkupi tujuh kecamatan, yaitu: Batang Lupar, Selimbau, Badau, Jongkong, Bunut Hilir, Suhaid, dan Semitau. TNDS merupakan salah satu wakil daerah hamparan banjir (lebak lebung atau floodplain) paling luas yang masih tersisa dalam kondisi baik di Indonesia, bahkan juga di Asia Tenggara.
Danau Sentarum sejatinya adalah danau musiman yang menjadi gentong air raksasa saat musim hujan. Akan tetapi, parasnya berubah menjadi lapangan kering saat musim kemarau. Saat musim hujan, danau ini berfungsi sebagai daerah tadah air hujan bagi Sungai Kapuas dan di musim kemarau air danau akan berpindah untuk mengisi kekurangan debit air di Sungai Kapuas sehingga mengubah danau raksasa Sentarum menjadi lapangan kering. Danau Sentarum ditopang dua buah sungai utama yaitu Sungai Tawang dan Sungai Leboyan. Sungai Tawang menghubungkan antara Sungai Kapuas dengan kawasan danau di Taman Nasional Danau Sentarum. Sementara Sungai Leboyan berhulu ke Sungai Embaloh. Danau Sentarum airnya bewarna hitam kemerahan karena mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya. Danau ini berada di sebuah lahan basah dan hutan tropis.
Bila tidur di atas perahu terdengar tidak begitu ramah bagi Anda maka cobalah untuk mengunjungi salah satu rumah di desa-desa yang terdekat. Sewalah kamar untuk menginap dan pengalaman ini pun akan menjadi salah satu pengalaman yang terbaik bagi Anda. Pilihan ideal adalah Anda menginap di Balai Taman Nasional Danau Sentarum dimana tersedia 3 kamar besar yang dapat Anda sewa sekira Rp100.000,- per harinya atau bergantung negosiasi dan keperluan Anda, tentunya izin diperlukan sebelum memasuki kawasan ini. Putussibau sebagai kota terdekat dengan TNDS menawarkan beberapa tempat menginap walau tak banyak. Di antara penginapan tersebut ialah berikut ini. Saat pasang, kedalaman Danau Sentarum mencapai 6 hingga 15 meter. Airnya coklat kemerahan akibat bahan asam tannin dari pohon dan daun yang membusuk di dalam air. Saat surut, danau ini hanya menyisakan beberapa titik air sebagai sumber hidup bagi mahluk-mahluk yang bersembunyi di balik semak belukar. TNDS menjadi habitat bagi 265 jenis ikan air tawar, 675 spesies tanaman, dan 147 jenis mamalia, 311 jenis burung, 265 jenis ikan, 64 jenis reptil dan ampibi, serta 154 jenis anggrek alam.
Beberapa endemik, yakni satwa dan tumbuhan khas dari daerah ini sebagian telah dikenali dalam catatan ilmuwan seperti tembesu atau tengkawang (Shorea beccariana), jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea sp), keruing (Dipterocarpus sp), dan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri). Selain itu, apabila Anda beruntung, beberapa satwa unik dapat ditemui seperti siamang (Hylobates muelleri), keluarga kera seperti bekantan (Nasalis larvatus), orangutan (Pongo pygmaeus), long-tailed monkey (Macaca fascicularis), tupai (Callosciurus notatus, C. Prevostii), tupai besar (Ratufa affinis), beruang madu (Helarctos malayanus), dan macan pohon (Neofelis nebulosa). Beberapa jenis burung cantik seperti bekakak (Halcyon capensis), enggang gading (Rhinoplax vigil), rangkong (Buceros rhinoceros), elang kepala putih (Haliastur Indus), dan burung Raja Udang (Alcedo meninting). Fungsi danau ini sungguh banyak, bagi kehidupan flora dan fauna, juga bagi manusia. Oleh karena itu, penting sekali menjaga kelestarian danau ini bagi keberlangsungan mahluk hidup di danau, di ujung sungai, dan segala sesuatu di antaranya. Penduduk yang tinggal di sekitar danau ini sekira 20.000 jiwa meliputi 45 dusun permanen dan 10 dusun musiman.
Sebagian besar berprofesi sebagai petani dan nelayan. Akan tetapi, saat danau surut, masyarakat berpindah profesi menjadi penjual ikan hias, penjual madu dan ikan konsumsi. Cara hidup masyarakat sekitar Danau Sentarum sudah terbiasa dengan obat-obatan alami seperti ambong-ambong (Blumea balsamifera), akar ara (Ficus sp), asam kandis (Garnia sp), asam tekala (Alpinia sp), aur-aur (Aneilema scaberrimun), bangelai (Zingiber pupureum), bawang gilang (Eleutherine americana), gambir (Uncaria gambir), kayu lawang (Cinnamomum sp), kunyit kuning (Curcuma domestica), kunyit putih (C. Zedoaria) nilam (Pogostemon cablin), dan pasak bumi (Eurycoma longifolia). Siapkan perbekalan petualangan Anda yang selama ini hanya dipajang. Pesan paket dari sekarang atau ajaklah beberapa teman untuk menemani liburan Anda ke Kalimantan Barat dan taman nasionalnya yang belum banyak disentuh itu. Tak hanya sekedar alamnya yang menawan, budayanya pun akan mengajak Anda untuk hidup sementara di dunia dongeng tentang belantara Kalimantan yang menantang itu.
KEGIATAN
Waktu terbaik untuk mengunjungi Taman Nasional Danau Sentarum ialah di bulan Juni hingga Oktober. Datanglah ke Bukit Lanjak dan Nanga Kenelang untuk mendapatkan spot terbaik saat mengamati burung-burung endemik, bersampan, dan juga mengambil gambar terhebat. Para petualang birdwatching paling sering mendatangi tempat ini. Bila Anda ingin melihat laboratorium penelitian, datanglah ke Bukit Tekenang dimana di sini berdiam Balai Taman Nasional Danau Sentarum. Sejarak 6 kilometer dari Kecamatan Lanjak, rumah betang atau rumah panjang suku Dayak dapat Anda temukan. Bergabunglah bersama mereka untuk menikmati bagimana rasanya tinggal di rumah adat yang dihuni hingga 100 orang lebih dan mereka menghidupi diri di tengah-tengah alam yang hangat. Dayak Iban menjadikan daerah ini kediamannya dan juga Sungai Sedik sebagai tempat perburuannya. Suku Tamambaloh hidup di sebelah timur danau dan suku Kantu di sebelah barat danau yang juga memiliki gaya hidup yang hampir sama.
TRANSPORTASI
Dari Pontianak, kendaraan roda empat dapat menjadi alternatif menuju Taman Nasional Danau Sentarum melalui Sintang hingga ke Semitau. Perjalanan darat tersebut memakan waktu kira-kira 11 jam. Bila melalui sungai, perjalanan menyusuri sungai akan menempuh waktu selama 7 jam dengan menggunakan perahu bandong dari Siantang ke Semitau. Dari Semitau tersedia perahu menuju Lanjak dimana Anda dapat menjumpai danau yang dilindungi ini. Bila Anda ingin lebih cepat, perjalanan menggunakan pesawat terbang dapat ditempuh selama 1 jam dari Pontianak menuju Putussibau.
Dari Putussibau, perahu cepat akan membawa Anda selama 6 jam ke Nanga Suhaid. Putussibau merupakan kota terdekat dari taman nasional ini. Jarak yang sebenarnya dari Pontianak menuju Putussibau ialah 846 kilometer melalui darat, atau sekitar 814 kilometer melalui sungai. Di Putussibau, Anda dapat membeli perbekalan dan kebutuhan termasuk bank dan toko makanan. Taman Nasional Danau Sentarum sendiri merupakan daerah hamparan banjir yang dikelilingi oleh jajaran pegunungan. Sebagai panduan beberapa di antara pegunungan tersebut, yaitu: Lanjak di sebelah Utara, Muller di Timur, Dataran Tinggi Madi di Selatan, dan Kelingkang di sebelah Barat. Ongkos speedboat dari Putussibau menuju Bukit Tekenang dimana terdapat Balai Taman Nasional Danau Sentarum adalah bergantung negosiasi. Tawar-menawarlah secara wajar. Harga bensin atau minyak cukup besar untuk speedboat tetapi ini yang paling logis apabila Anda tidak ingin berlama-lama di perjalanan menyusuri sungai.
AKOMODASI
Anda sebaiknya sudah menduga bila bermalam di Taman Nasional Danau Sentarum bisa begitu ekstrim. Kemungkinan terbesar ialah Anda harus tidur di atas kapal bandong, sekaligus memasak, dan makan segala sesuatu yang Anda disiapkan sederhana. Pengalaman ini tentu tak akan dapat Anda lupakan dan inilah petualangan sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar